Depok, (Antara Megapolitan) - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail meresmikan jembatan yang menghubungkan antara Kota Depok, Jawa Barat dan Tangerang Selatan, Banten.

"Ini merupakan bagian dari interkoneksitas didalam proses pembangunan dalam kaitannya dengan property," katanya di Depok, Rabu.

Ia mengatakan interkoneksitas itu tidak hanya pada masalah sarana transportasi tapi juga upaya-upaya untuk membuka wilayah baru agar menjadi sebuah kawasan yang berkembang juga perlu adanya komunikasi dan persiapan yang baik di antar wilayahnya.

Dikatakannya dengan dibangunnya jembatan sepanjang sekitar 1.000 meter ini, akan membuka kawasan yang saat ini dirasakan terisolir kemudian juga sarana transportasinya belum lancar.

Sehingga nantinya masyarakat pondok cabe akan mudah untuk melalui wilayah Depok demikian pula sebaliknya masyarakat Depok juga akan mudah melalui Tanggerang Selatan.

"Dengan adanya kawasan yang lebar, luas seperti ini diharapkan dapat menjadi pusat keramaian dan disaat yang sama kelancaran hubungan social kemasyarakatan," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan selama ini Jalan dari Cinere-Meruyung sudah dalam rancangan pelebaran 2 lajur masing-masing, jadi 4 lajur, dan bertahap dalam proses untuk pembebasan lahan.

Nur Mahmudi mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pihak swasta yang melibatkan komponen masyarakat dan pemerintah.

Jalan Penghubung Cinere-Pondok Cabe, yang diberi nama "Wiraland Golden Bridge" atau "The Boulevard South City".

Jalan dan jembatan (flyover) penghubung tersebut dibangun secara mandiri, dibiayai oleh swasta untuk masyarakat Pondok Cabe, Cinere, Pamulang dan sekitarnya.

"Tanggerang Selatan dan Depok adalah daerah penyangga bagi ibukota Jakarta. Jutaan penduduk Depok dan Tanggerang setiap hari hilir mudik menuju Jakarta melalui Jalan Raya Pondok Cabe dan Jalan Raya Cinere," kata Nur Mahmudi.

Sedangkan antara Jalan Raya Cinere dan Pondok Cabe belum memiliki jalan penghubung yang memadai, hanya melalui jalan pedesaan yang kecil, sempit dan kadang rawan kecelakaan lalu lintas karena medannya licin dan berkontur turunan dan tanjakan.

Akibatnya mobilitas ekonomi kedua daerah ini relatif terhambat disebabkan kendaraan ukuran sedang dan besar harus memutar melalui jalan besar yakni Lebak Bulus dan Sawangan.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015