Organisasi kesehatan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (17/11) mendesak Presiden Donald Trump untuk berbagai data COVID-19 dengan tim Presiden Terpilih Joe Biden demi menghindari penanganan pandemi yang sia-sia dan mengakibatkan lebih banyak kematian.

Kritikan yang terkait dengan perselisihan dalam transisi di Gedung Putih pascapemilu tersebut muncul melalui sebuah surat terbuka dari Asosiasi Kedokteran AS, Asosiasi Perawat AS, dan Asosiasi Rumah Sakit AS di tengah perjuangan pemerintah negara bagian dan lokal melawan wabah tanpa ada strategi koordinasi nasional.

Baca juga: Nah, China menghentikan impor makanan beku dari 109 negara, ada apa?

"Data dan informasi realtime mengenai pasokan pengobatan, pengujian, alat pelindung diri, ventilator, kapasitas ranjang rumah sakit, dan ketersediaan tenaga kerja untuk merencanakan distribusi lanjutan aset negara harus dibagikan demi menyelamatkan banyak nyawa," dikutip dari surat terbuka yang ditandatangani ketiga pemimpin asosiasi itu.

Surat itu dipublikasikan satu hari setelah Biden--yang dinyatakan memenangkan pemilu namun belum diakui oleh Trump--memperingatkan bahwa "akan ada lebih banyak orang yang meninggal dunia" jika Trump terus mencegah transisi pemerintahan.

Baca juga: Di bawah pemerintahan Biden, Fang berharap hubungan China-AS lebih baik

Salah satu pemimpin satuan tugas COVID-19 yang dibentuk Biden usai terpilih, dr. Viviek Murthy, pada Selasa, juga menyebut bahwa ia dan penasihat kesehatan lainnya tidak bisa membahas penanganan pandemi dengan pejabat pemerintahan saat ini.

Menurutnya, hal itu menjadi ganjalan yang dapat menghalangi respons AS terhadap wabah COVID-19.

Pakar penyakit menular terkemuka dari pemerintah AS, dr. Anthony Fauci, menyebut negara itu akan dapat menangani pandemi lebih baik dengan menggunakan "pendekatan yang seragam".

Baca juga: 130 lebih anggota Dinas Rahasia AS positif corona selama kampanye

"Kita membutuhkan sejumlah langkah kesehatan masyarakat yang mendasar, yang akan dipatuhi oleh setiap orang--bukan yang terputus-putus, di mana 'satu wilayah berkata suatu hal, dan wilayah lain berkata suatu hal yang lain pula'," kata Fauci dalam wawancara dengan The New York Times.

Para pakar kesehatan mengatakan bahwa relasi sosial dan pertemuan dalam ruangan yang meningkat selama masa liburan, dikombinasikan dengan cuaca musim dingin saat ini, akan mempercepat lonjakan infeksi virus corona.

Sumber: Reuters.

Pewarta: Suwanti

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020