Dosen Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) mengadakan kegiatan seminar berbasis web (Webinar) guna memudahkan pemantauan kesehatan orang lanjut usia di tengah kondisi pandemi COVID-19.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari serangkaian kegiatan yang lain, yakni penyerahan bantuan alat kesehatan; yang dilakukan pada bulan September yang lalu. 

Kegiatan yang merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat(pengmas) UI yang dimotori oleh Elsa Roselina bertujuan membangun kesadaran dan sekaligus ketrampilan kader kesehatan dan warga desa dalam menangani kesehatan lansia. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut bidan desa, para kader kesehatan dan perwakilan warga yang memiliki anggota keluarga lansia. Kegiatan pengmas ini dilakukan di Desa Sekarteja, Kecamatan Adimulyo,Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Direktur Vokasi UI: Pandemi COVID-19 tuntut perubahan pola kerja dan hidup

"Kami sangat berterima kasih atas kegiatan pengmas UI yang dilakukan di desa kami. Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, para kader dan warga memiliki pengetahuan tentang kesehatan lansia. Penyuluhan kesehatan ini menjadi bekal kami dalam memantau kesehatan lansia. Jumlah lansia di desa kami cukup banyak, semoga kegiatan seperti ini dapat berlanjut di desa Sekarteja," ujar Marlia Ulfa, Bidan Desa. 

Ketua Tim Pengmas, Elsa Roselina menyampaikan bahwa webinar ini merupakan program peningkatan kapasitas para kader dan warga yang memiliki lansia. Materi webinar berupa pengenalan penyakit pada lansia (hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia dan penyakit asam urat). Selain itu, dilakukan edukasi pencegahan jatuh dan optimalisasi fungsi kognitif pada lansia.

"Melalui program ini, kami berharap upaya pemantauan kesehatan lansia dapat lebih ditingkatkan. Kader kesehatan desa dan perwakilan warga yang ikut dalam webinar ini dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan iklim kesehatan yang kondusif bagi lansia," ujarnya.

Baca juga: Vokasi UI: Pengetahuan digital literasi keuangan guru SMA sangat penting

Pemantauan status gizi melalui berat badan dan pemantauan kesehatan lansia melalui tekanan darah, suhu, serta pemeriksaan kadar gula darah, asam urat dan kolesterol rutin dilakukan sejak ketersediaan alat kesehatan. Hal ini semakin diperkuat dengan edukasi kesehatan yang diberikan dalam kegiatan edukasi kesehatan ini.

Penguatan skill para kader dan warga dalam menangani kesehatan lansia secara mandiri merupakan salah satu kunci penting dalam menyukseskan pembangunan kesehatan berbasis masyarakat. Artinya, masyarakat diposisikan sebagai subyek dalam konteks pembangunan kesehatan. 

Baca juga: Pandemi COVID-19, Milenial perlu dikenalkan digital art kreatif untuk jadi sumber ekonomi

Terlebih lagi pada saat pandemi Covid-19 ini di mana pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam menangani persoalan kesehatan dasar sangat dibutuhkan. Kerjasama pelbagai pihak untuk mewujudkan ini sangat diperlukan. Bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya penting guna mendorong kegiatan ini.
 

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020