Tiga guru besar IPB University dari tiga fakultas berbeda menyampaikan materi orasi ilmiah secara singkat menjelang pengukuhan sebagai guru besar tetap pada perguruan tinggi negeri favorit tersebut.
Materi orasi ilmiah disampaikan oleh ketiga profesor secara virtual kepada pers dari kampus IPB University Dramaga Bogor, Kamis.
Ketiga guru besar tersebut adalah, pertama, Prof Dr Ir Gondo Puspito, MSc, guru besar pada Fakultas Perikanan IPB, yang menyampaikan materi orasi ilmiah berjudul "Kaji Ulang Pelarangan Alat Penangkapan Ikan untuk Mewujudkan Perikanan Tangkap Berkelanjutan".
Baca juga: IPB tetapkan kuliah semester ganjil 2020/2021 dilaksanakan secara daring
Prof Gondo, saat menyampaikan materi orasi ilmiahnya menyebutkan, alat penangkapan ikan yang aling efektif adalah trawl dan cantrang, tapi alat tangkap berbentuk jaring yang dapat bergerak ini dilarang oleh pemerintah karena dinilai dapat merusak ekosistem.
Pemerintah merekomendasikan 10 macam alat tangkap ikan yang dinilai ramah lingkungan, termasuk alat pancing, tapi kurang memberikan nilai ekonomis bagi nelayan.
Prof Gondo mengusulkan alat tangkap ikan semacam cantrang tapi dinilai lebih ramah lingkungan yakni trammelnet. "Alat trammelnet ini bisa menghasilkan sekitar 70 persen crestacea," katanya.
Baca juga: API-DGB IPB sampaikan masukan RUU Cipta Kerja Bidang Pendidikan Tinggi
Kedua, Prof Dr Ir Hanifah Nuryani Lioe, MSi, guru besar pada Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB, menyampaikan orasi ilmiah singkat tentang "Instrumen Non-Konvensional untuk Memenuhi Tantangan Studi Eksplorasi Bidang Kimia Rasa dan Studi Senyawa Target dalam Bidang Keamanan Pangan dan Pangan Fungsional".
Prof Hanifah dalam presentasinya antara lain menyampaikan, bahan tambahan makanan penyedap rasa sehingga membuat rasa makanan menjadi lebih enak. Dari penelitiannya, ada bahan tambahan makanan non-konvensional yang dapat meningkatkan rasa sedap pada makanan.
Ketiga, adalah Prof Dr Ir I Made Artika, MAppsS, guru besar pada Fakutas MIPA IPB, menyampaikan orasi ilmiah singkat berjudul "Penerapan Teknik Biologi Molekuler dan Prinsip Biosafety dalam Deteksi dan Karakterisasi Virus Penyebab Penyakit Pada Manusia".
Baca juga: THE Impact Rankings tempatkan IPB Top 77 Dunia
Prof Made Artika menjelaskan soal kegiatan biomulkuler seperti penelitian virus di antaranya melalui uji polimerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi karakter virus penyebab penyakit pada manusia.
Prof Made Artika mengatakan ada virus yang menyerang manusia manusia secara mendadak tapi cepat hilang, seperti virus flu burung dan cikunguya, tapi ada virus yang menyerang manusia meskipun tidak mendadak tapi tetap ada seperti virus influenza.
IPB University melalui Dewan Guru Besar menjadwalkan akan mengukuhkan tiga guru besar dari tiga fakultas berbeda itu menjadi guru besar tetap di IPB pada Sabtu, 12 September 2020.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Materi orasi ilmiah disampaikan oleh ketiga profesor secara virtual kepada pers dari kampus IPB University Dramaga Bogor, Kamis.
Ketiga guru besar tersebut adalah, pertama, Prof Dr Ir Gondo Puspito, MSc, guru besar pada Fakultas Perikanan IPB, yang menyampaikan materi orasi ilmiah berjudul "Kaji Ulang Pelarangan Alat Penangkapan Ikan untuk Mewujudkan Perikanan Tangkap Berkelanjutan".
Baca juga: IPB tetapkan kuliah semester ganjil 2020/2021 dilaksanakan secara daring
Prof Gondo, saat menyampaikan materi orasi ilmiahnya menyebutkan, alat penangkapan ikan yang aling efektif adalah trawl dan cantrang, tapi alat tangkap berbentuk jaring yang dapat bergerak ini dilarang oleh pemerintah karena dinilai dapat merusak ekosistem.
Pemerintah merekomendasikan 10 macam alat tangkap ikan yang dinilai ramah lingkungan, termasuk alat pancing, tapi kurang memberikan nilai ekonomis bagi nelayan.
Prof Gondo mengusulkan alat tangkap ikan semacam cantrang tapi dinilai lebih ramah lingkungan yakni trammelnet. "Alat trammelnet ini bisa menghasilkan sekitar 70 persen crestacea," katanya.
Baca juga: API-DGB IPB sampaikan masukan RUU Cipta Kerja Bidang Pendidikan Tinggi
Kedua, Prof Dr Ir Hanifah Nuryani Lioe, MSi, guru besar pada Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB, menyampaikan orasi ilmiah singkat tentang "Instrumen Non-Konvensional untuk Memenuhi Tantangan Studi Eksplorasi Bidang Kimia Rasa dan Studi Senyawa Target dalam Bidang Keamanan Pangan dan Pangan Fungsional".
Prof Hanifah dalam presentasinya antara lain menyampaikan, bahan tambahan makanan penyedap rasa sehingga membuat rasa makanan menjadi lebih enak. Dari penelitiannya, ada bahan tambahan makanan non-konvensional yang dapat meningkatkan rasa sedap pada makanan.
Ketiga, adalah Prof Dr Ir I Made Artika, MAppsS, guru besar pada Fakutas MIPA IPB, menyampaikan orasi ilmiah singkat berjudul "Penerapan Teknik Biologi Molekuler dan Prinsip Biosafety dalam Deteksi dan Karakterisasi Virus Penyebab Penyakit Pada Manusia".
Baca juga: THE Impact Rankings tempatkan IPB Top 77 Dunia
Prof Made Artika menjelaskan soal kegiatan biomulkuler seperti penelitian virus di antaranya melalui uji polimerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi karakter virus penyebab penyakit pada manusia.
Prof Made Artika mengatakan ada virus yang menyerang manusia manusia secara mendadak tapi cepat hilang, seperti virus flu burung dan cikunguya, tapi ada virus yang menyerang manusia meskipun tidak mendadak tapi tetap ada seperti virus influenza.
IPB University melalui Dewan Guru Besar menjadwalkan akan mengukuhkan tiga guru besar dari tiga fakultas berbeda itu menjadi guru besar tetap di IPB pada Sabtu, 12 September 2020.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020