Karawang, 30/9 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat merencanakan upaya pencegahan bencana alam banjir secara jangka panjang, sehingga pada beberapa tahun mendatang Karawang tidak lagi terancam bencana tersebut.

"Salah satu upaya pencegahan banjir jangka panjang itu ialah melakukan normalisasi sungai Citarum yang berada di wilayah Karawang," kata Bupati Karawang, Ade Swara, di Karawang, Jumat.

Selain di sepanjang sungai Citarum, kata dia, normalisasi juga rencananya akan dilakukan terhadap sejumlah saluran irigasi yang ada di Karawang.

Dalam mempersiapkan program-program itu, saat ini sudah mulai dilakukan survey-survey menjelang akan dilakukannya normalisasi.

"Kegiatan normalisasi sungai merupakan program pemerintah pusat, yang alokasi anggarannya mencapai sekitar Rp500 miliar. Karawang tidak memiliki anggaran untuk melakukan kegiatan normalisasi sungai itu," kata bupati.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Karawang, Agus Sundawiana, mengatakan, normalisasi sungai Citarum rencananya akan dilakukan di sepanjang sungai Citarum wilayah Karawang, dari selepas Bendung Walahar sampai sungai Citarum wilayah Pakisjaya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga tidak akan mengeluarkan izin pembangunan perumahan baru yang lokasinya berdekatan dengan sungai Citarum, sebagai bentuk lain dalam melakukan pencegahan bencana banjir hingga beberapa tahun ke depan.

"Pastinya ada beberapa tata ruang dan wilayah di Karawang yang ke depannya akan berubah fungsi, sebagai upaya mencegah terjadinya banjir," kata dia.

Sementara itu, Kesatuan Kebangsaan, Politik dan Perlindungan Masyarakat Karawang mendata sebanyak 21 dari total 30 kecamatan yang ada di daerah tersebut masuk kategori wilayah rawan bencana alam. Hal itu sesuai dengan pemetaan wilayah rawan bencana alam tersebut.  

Di antara bencana alam yang rutin terjadi setiap tahun di Karawang ialah banjir, air laut pasanga atau rob, luapan air sungai, angin puting beliung, orang tenggelam dan bencana alam longsor.

Ali Khumaini

Pewarta:

Editor : Budisantoso Budiman


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011