Sudiati (74 tahun) pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) merasakan manfaat Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat yang membiayai pengobatannya pada masa tua di fasilitas kesehatan mitra JKN-KIS.

Saya cukup dikatakan sering menggunakan pelayanan kesehatan dengan Program JKN-KIS. Terakhir saya operasi tangan di Rumah Sakit Harapan Sehati. Pelayanan baik dan tidak ada biaya yang ditanggung pribadi, kata Sudiati di Jakarta, Senin.

Dia bersyukur pembiayaan kesehatan JKN-KIS membantunya meringankan beban ekonomi.

Baca juga: BPJS perkenalkan program JKN-KIS kepada dunia internasional
Baca juga: Sidik seorang petani di Lampung dapat pembiayaan JKN-KIS untuk operasi kepala

Iuran JKN-KIS dia bayar melalui pemotongan gaji pensiunan setiap bulan. Sudi juga rutin berobat atau sekadar cek kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit.

Ia mengatakan banyak peserta terdaftar program JKN-KIS di lingkungannya mendapatkan dampak positif.

Sebelum ada program JKN-KIS, Sudi menceritakan warga di lingkungannya yang kurang mampu jika sakit masih menggunakan pengobatan alternatif atau mengkonsumsi obat yang dijual di warung.

Baca juga: Direksi BPJS Kesehatan "turun gunung" ingatkan bayar iuran JKN-KIS

Tapi sekarang bisa melakukan pengobatan ke tenaga medis baik Puskesmas, klinik sampai ke rumah sakit. Kesehatan sudah seharusnya dijaga dan sudah seharusnya juga memiliki jaminan kesehatan untuk keadaan terburuk yang tidak diharapkan, katanya.

Seharusnya warga sadar program ini sangat bermanfaat dan wajib hukumnya untuk terdaftar. Didaftarkan bukan hanya ketika sakit dan dibutuhkan saja, tapi jadi perlindungan kesehatan untuk kita saat sehat. Sakit datangnya tiba-tiba, jadi persiapkan jaminan kesehatan kita dan keluarga sedini mungkin, kata Sudiati.

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020