Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memberikan pelatihan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sektor pengolahan makanan berbahan dasar ikan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi Agus Trihono di Cikarang, Jumat mengatakan pelatihan ini khusus diberikan kepada perempuan pelaku maupun calon pelaku UMKM yang tergabung menjadi peserta Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
Baca juga: Baznas Bekasi bantu UMKM di objek wisata Sungai Jingkem
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi mengaku mendukung penuh program P2WKSS untuk meningkatkan peran wanita dalam meningkatkan kesejahteraannya.
"Kita coba menaikan ikan yang diolah menjadi siomay, bakso, otak-otak, dan sebagainya, ditambah nanti ada bantuan peralatan masak yang diberikan kepada ibu-ibu anggota P2WKSS di Desa Bojongmangu,” ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Bekasi dorong UMKM pasarkan produk secara daring di masa pandemi
Agus berharap dengan adanya pelatihan dan bantuan tersebut mereka dapat membuat olahan ikan, minimal untuk keluarganya atau hasil bisa juga untuk dijual demi meningkatkan taraf perekonomian warga setempat.
"Jadi kita juga dukung munculnya pelaku-pelaku UMKM baru di bidang produksi olahan ikan sekaligus mengembangkan bisnis bagi mereka yang sudah terjun sebelumnya di bisnis ini," katanya.
Menurut dia, potensi penjualan produk olahan ikan di Kabupaten Bekasi relatif besar mengingat pasar yang cukup luas ditambah makanan olahan ikan saat ini digemari konsumen.
Baca juga: Sugiarti dan mimpi lestarikan batik hingga sentra oleh-oleh khas Bekasi (Video)
"Nanti juga kita akan bantu pola pendistribusiannya, mulai segmen tradisional hingga modern, dari kaki lima sampai hotel berbintang," ucapnya.
Selain mendukung kegiatan P2WKSS, Dinas Perikanan dan Kelautan juga mempunyai program lain di antaranya budidaya ikan dalam ember kepada masyarakat yang berada di kampung KB, stunting, dan kampung yang tingkat pengangurannya tinggi.
"Saat ini ada dua titik program budidaya ikan dalam ember yaitu di Kecamatan Serang Baru dan Cikarang Utara. Teknisnya kita sediakan ember kemudian dikasih air bersih lalu kita isi benih ikan lele 70 ekor, dalam jangka waktu dua bulan Insya Allah akan menghasilkan 10 kilogram ikan lele yang sudah bisa dijual," kata dia.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi Agus Trihono di Cikarang, Jumat mengatakan pelatihan ini khusus diberikan kepada perempuan pelaku maupun calon pelaku UMKM yang tergabung menjadi peserta Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
Baca juga: Baznas Bekasi bantu UMKM di objek wisata Sungai Jingkem
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi mengaku mendukung penuh program P2WKSS untuk meningkatkan peran wanita dalam meningkatkan kesejahteraannya.
"Kita coba menaikan ikan yang diolah menjadi siomay, bakso, otak-otak, dan sebagainya, ditambah nanti ada bantuan peralatan masak yang diberikan kepada ibu-ibu anggota P2WKSS di Desa Bojongmangu,” ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Bekasi dorong UMKM pasarkan produk secara daring di masa pandemi
Agus berharap dengan adanya pelatihan dan bantuan tersebut mereka dapat membuat olahan ikan, minimal untuk keluarganya atau hasil bisa juga untuk dijual demi meningkatkan taraf perekonomian warga setempat.
"Jadi kita juga dukung munculnya pelaku-pelaku UMKM baru di bidang produksi olahan ikan sekaligus mengembangkan bisnis bagi mereka yang sudah terjun sebelumnya di bisnis ini," katanya.
Menurut dia, potensi penjualan produk olahan ikan di Kabupaten Bekasi relatif besar mengingat pasar yang cukup luas ditambah makanan olahan ikan saat ini digemari konsumen.
Baca juga: Sugiarti dan mimpi lestarikan batik hingga sentra oleh-oleh khas Bekasi (Video)
"Nanti juga kita akan bantu pola pendistribusiannya, mulai segmen tradisional hingga modern, dari kaki lima sampai hotel berbintang," ucapnya.
Selain mendukung kegiatan P2WKSS, Dinas Perikanan dan Kelautan juga mempunyai program lain di antaranya budidaya ikan dalam ember kepada masyarakat yang berada di kampung KB, stunting, dan kampung yang tingkat pengangurannya tinggi.
"Saat ini ada dua titik program budidaya ikan dalam ember yaitu di Kecamatan Serang Baru dan Cikarang Utara. Teknisnya kita sediakan ember kemudian dikasih air bersih lalu kita isi benih ikan lele 70 ekor, dalam jangka waktu dua bulan Insya Allah akan menghasilkan 10 kilogram ikan lele yang sudah bisa dijual," kata dia.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020