Bogor (Antaranews) - Buku kumpulan cerita pendek atau cerita pondok (Carpon) dan sajak dalam bahasa Sunda karya Budayawan Bogor Dadang H Padmadiredja resmi diluncurkan oleh penerbit Geakan Sarebu Pikeun Buku bekerja sama dengan PWI Perwakilan Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Kepala Bagian Humas Sekretarian Daerah Kota Bogor, Arie Sarsono Budiraharjo mengapresiasi telah diterbitkannya buku Capon Sunda oleh Budayawan Dadang H Padmadiredja.
"Apa yang dilakukan Dadang H Padmadiredja merupakan salah satu upaya pelestarian budaya bangsa khususnya bahasa Sunda," ujar Arie.
Arie berharap, buku Capon Sunda tersebut dapat dimanfaatkan oleh generasi muda khususnya kalangan pelajar sebagai bahan pembelajaran berbahasa sunda.
"Kita tahu bahasa Sunda saat ini mulai ditinggalkan. Makanya, buku ini akan sangat membantu generasi muda untuk mempelajari bahasa sunda," kata Arie.
Ketua Gerakan Sarebu Pikeun Buku (GSPB) Shahlan Rasyidi mengatakan, terbitnya buku kumpulan Capon (carita pondok) atau cerpen dan sajak berbahasa sunda karya Dadang H. Padmadiredja merupakan yang kedua lainya diterbitkan oleh GSPB.
Ia mengatakan, pada tahun 2012 GSPB telah menerbitkan 1.500 buku buku Sejarah Bogor karya Almarhum Saleh Danasasmita dalam bahasa sunda dan diluncurkan pada Hari Jadi Bogor di tahun yang sama oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Buku Sejarah Bogor dalam bahasa Sunda telah dibagikan secara gratis ke SKPD (Satuan Kerja Perakat Daerah) Pemerintah Kota Bogor, masyarakat, dan sekolah-sekolah yang ada di Bogor.
"Tahun 2014 ini GSPB kembali menerbitkan buku berupa Capon atau Cerpen dan sajak dalam bahasa Sunda karya Dadang H Padmadiredja," ujarnya.
Lebih lanjut Shahlan mengatakan, kedepan pihaknya akan menerbitkan buku �buku lainnya seperti buku yang mengupas tentang tokoh-tokoh Bogor, dan buku cerita pewayangan tentunya dengan cirikhasnya dalam bahasa Sunda.
"GSPB yang dibentuk pada tahun 2012 merupakan sebuah lembaga yang mengkhususkan mencetak buku-buku berbahasa Sunda," ujarnya.
Shahlan menambahkan, penerbitan buku Capon Sunda tersebut tidak terlepas dari bantuan sejumlah pihak yang mendukung baik secara materil maupun moral sehingga berhasil terbit.
"Saya secara pribadi dan atas nama GSPB mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terbitnya buku kumpulan cerpen dan sajak bahasa sunda, baik perorangan maupun pihak perusahaan dan para donatur lainnya," kata dia.
Sementara itu Dadang H Padmadiredja selaku penulis buku tersebut mengaku bangga dan berharap karyanya bisa diterima masarakat.
"Mudah-mudahan bisa bermanfaat, karena hanya sebatas itulah kemampuan saya dalam mengarang," ujarnya.
Dadang menambahkan, buku kumpulan Carpon dan sajak sunda ini baru dicetak sebanyak 100 exemplar. Nantinya buku tersebut akan dijual ke masyarakat. Uang dari hasil penjualan akan dikumpulkan dan digunakan untuk mencetak buku-buku lain yang diterbitkan oleh GPSB.
"Kalau buku Sejarah Bogor berbahasa Sunda kita dibagikan secara gratis, tapi untuk kumpulan Carpon dan sajak sunda akan kita jual dengan harga relatif terjangkau di masyarakat," ujarnya.
Peluncuran buku kumpulan Carpon dan Sajak bahasa Sunda tersebut dihadiri sejumlah tamu diantaranya Komisi Sastra pada Dewan Kesenian dan Kebudayaan (DK3B) Kota Bogor Ace Sumanta, dan sejumlah budayawan dan seniman.
Selain itu juga peluncuran disaksikan sejumlah donatur yang mendukung terbitnya buku tersebut. Buku kumpulan Cerpen atau Carpon dan sajak Sunda memuat 7 cerpen diataranya berjudul Ajengan Anom, Bentang Tamansari, dan Kebon Raya. Sedangkan sajak berjumlah 15 sajak diantaranya berjudul, di Batutulis, Bihari, Kiwari jeung nu bakal datang, Pegat Duriat, dan Malati Ceungceuman.
"Carpon" sunda karya H Padmadiredja resmi diluncurkan
Jumat, 4 April 2014 21:12 WIB
