Bupati Karawang berharap STP jadi kampus idaman

Bupati Karawang Ade Swara. (Istimewa)

"Sekolah Tinggi Perikanan di Karawang itu targetnya bisa dioperasionalkan (digunakan) pada tahun depan. Jadi pada tahun 2013 ini harus segera diselesaikan,"

Karawang (Antara) - Bupati Karawang Ade Swara berharap keberadaan Sekolah Tinggi Perikanan yang kini sedang dibangun di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bisa menjadi kampus idaman bagi para lulusan sekolah lanjutan tingkat atas.

"Pembangunan STP (Sekolah Tinggi Perikanan) ini selalu kita sosialisasikan kepada para siswa SLTA. Itu diperlukan sebagai bentuk promosi keberadaan Sekolah Tinggi Perikanan," kata Bupati Karawang Ade Swara, di Karawang, Jumat.

Dengan dilakukannya promosi keberadaan Sekolah Tinggi Perikanan di Karawang, minat para siswa melanjutkan pendidikan ke sekolah tinggi itu bisa lebih tinggi.

Bupati menilai dibangunnya Sekolah Tinggi Perikanan di Karawang, tepatnya di wilayah Kecamatan Karawang Barat, bisa menjadi kebanggaan masyarakat Karawang. Sehingga masyarakat bisa menyekolahkan anaknya ke sekolah tinggi itu.

Ia berharap agar pembangunan sekolah tinggi itu bisa selesai sesuai target yang telah ditetapkan. Sehingga bisa langsung digunakan dan menerima mahasiswa baru.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan berharap pembangunan Sekolah Tinggi Perikanan di Karawang bisa selesai pada 2013, sehingga pada tahun 2014 kampus berkonsep "teaching factory" tersebut bisa digunakan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Suseno Sukoyono saat melakukan kunjungan kerja ke Karawang, mengatakan, alokasi anggaran dari pemerintah pusat hingga kini masih terus digulirkan untuk pembiayaan pembangunan Sekolah Tinggi Perikanan di Karawang.

"Sekolah Tinggi Perikanan di Karawang itu targetnya bisa dioperasionalkan (digunakan) pada tahun depan. Jadi pada tahun 2013 ini harus segera diselesaikan," katanya.

Sekolah Tinggi Perikanan itu sendiri merupakan salah satu satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, selain tiga Akademi Perikanan dan sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah di berbagai daerah di Indonesia.

Satuan pendidikan tersebut menggunakan sistem pendidikan vokasi, sehingga menghasilkan lulusan yang siap pakai sesuai bidangnya dengan perekrutan peserta didik.

Untuk perekrutan peserta didik di Sekolah Tinggi Perikanan itu sendiri kuotanya sebesar 40 persen anak pelaku utama (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan dan petambak garam), 40 persen masyarakat umum, dan 20 kerja sama instansi terkait.