Bogor (Antara) - Lembaga konservasi satwa Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, menampilkan fasilitas paket terapi berenang dengan lumba-lumba dalam rangka mengisi libur Idul Fitri 1434-Hijriah.
"Khusus untuk fasilitas `Swim with Dolphin` ini pengunjung dapat menikmati pengalaman berenang langsung dengan lumba-lumba," kata Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Yulius H Suprihardo kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Melalui layanan tersebut, katanya, pengunjung dapat menikmati paket berenang untuk pengalaman (swim for experience) dan paket berenang untuk terapi (Swim for theraphy).
Ia menjelaskan, TSI yang merupakan lembaga konservasi "ex-situ" (di luar habitat asli) juga menyiapkan wahana lainnya yang dapat dinikmati pada saat liburan Lebaran 2013, yaitu "Orangutan corner".
"Wujudnya kami kemas dalam bentuk rumah Aceh," katanya menambahkan.
Yulius menjelaskan bahwa dalam menyambut libur Lebaran 2013, TSI yang juga salah satu objek wisata nasional memang cukup banyak memberikan fasilitas baru.
Menurut dia, pada akhir Juli lalu TSI Cisarua mendatangkan sebanyak 17 unta punuk dua (Camelus bactrianus) dari Kebun Binatang Nasional di Moldova, yakni Capital Kishinew.
Keberadaan satwa tersebut, katanya, membuat masyarakat dapat membedakan antara unta Arab (punuk satu) dan unta punuk dua yang berasal dari Asia Tengah.
"Sebagai objek wisata nasional Taman Safari Indonesia Cisarua siap memberikan suguhan menarik dan edukatif untuk masyarakat," katanya.
Fasilitas terbaru lainnya, kata dia, yakni diluncurkannya "Komodo Dragon Island", yakni wahana "exhibition" (ruang pamer besar) Komodo.
Menurut Direktur TSI Cisarua Drs Jansen Manansang dengan luas sekitar 2000 meter persegi (m2), wilayah bangunan dan sekitarnya terlihat megah, dengan kolaborasi antara satwa dan budaya, juga
dipadu dengan toko cenderamata dan kafe.
"Pada era modern saat ini, presentasi satwa tidak hanya sekadar penampilan saja, tetapi harus mampu mengangkat sisi budaya, ekologi, edukasi dan memberikan hiburan yang yang sehat, itulah yang kami
ingin sampaikan melalui wahana `exhibition` Komodo ini," katanya.
Sebagai negara dengan julukan "Mega Biodiversity", katanya, Indonesia patut berbangga karena memliki banyak sekali keanekaragaman hayati yang tidak akan pernah ditemukan di belahan dunia manapun.
Di kawasan Indonesia timur, khususnya di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, masih terjaga kadal terbesar di dunia yaitu Komodo.
"Komodo diyakini adalah satwa peninggalan zaman purba yang masih tersisa menempati kawasan kecil di kepulauan Nusa Tenggara Timur," katanya.
Dikemukakannya bahwa satwa Komodo sangat unik, yakni mempersenjatai dirinya dengan ludah yang banyak mengandung bakteri.
Kurangnya persaingan predator di habitatnya, katanya, membuat komodo tumbuh meraksasa.
Masyarakat di Pulau Komodo meyakini bahwa mereka masih satu keturunan dengan satwa tersebut, sehingga mereka bisa hidup berdampingan dengan damai bersama satwa tersebut.
"Keunikan tersebut yang berusaha ditangkap oleh Taman Safari Indonesia dengan adanya wahana tersebut," katanya.
"Kami berusaha mengedukasi pengunjung, tanpa pengunjung menyadarinya. Sehingga kami membuat seolah-olah ada lorong tambang, rumah adat dan tentu saja kandang pamer Komodonya," tambahnya.
Tanpa disadari, kata dia, pengunjung akan teredukasi mengenai rusaknya ekosistem akibat pertambangan, kemudian mereka harus menghargai satwa endemik Indonesia dan seterusnya.
Menurut dia guna menghargai Pulau Komodo sebagai salah satu ikon tujuh keajaiban dunia, wahana itu dirancang secara modern dan yang terbaik di dunia.
"Kandang pamer dirancang dengan konsep `green` sehingga mampu menyerap energi matahari sebanyak-banyaknya," kata Jansen Manansang.
Sedangkan untuk mengatasi cuaca yang berbeda antara TSI dengan habitat aslinya di Pulau Komodo kandang pamer dilengkapi dengan pemanas ruangan, pengatur kelembaban, pasir khusus serta
tempat-tempat bertelur sehingga komodo yang ada dalam kandang pamer tersebut betul-betul merasa di habitat aslinya.
Ia mengakui bahwa wahana itu dirancang sedemikian rupa dan dikerjakan sendiri oleh staf Taman Safari Indonesia dan diharapkan akan bertahan untuk waktu yang lama.
Meski demikian, unsur yang paling utama dalam pembangunan sebuah wahana semacam itu, yaitu kesejahteraan satwa tetap mendapat prioritas utama.
"Wahana Komodo ini berkelas dunia dan merupakan suguhan menarik untuk mengisi liburan Lebaran tahun 2013 ini," katanya.
TSI tampilkan terapi berenang dengan lumba-lumba
Senin, 12 Agustus 2013 8:44 WIB