Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentiifikasi 175 konten hoax yang tersebar di internet dan media sosial selama Januari 2019. Rata-rata terdapat 4-6 konten per hari dari beragam isu.
Dari 175 konten disinformasi itu, ada 81 konten yang berkaitan dengan Pemilihan Umum. Demikian keterangan tertulis Kominfo yang diterima Antara, di Jakarta, Selasa,
Beberapa konten yang mendapatkan perhatian publik adalah temuan tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos di Tanjung Priok, PKI, ijazah, hingga simbol jari.
Lalu, ada 22 konten yang berkaitan dengan peristiwa, seperti aksi bunuh diri di Sukorajo, video orang yang telah dimakamkan selama empat hari lalu kembali hidup dan cashback 60 persen jika bayar pendidikan pakai OVO.
Hoax mengenai pemerintahan ditemukan sebanyak 31 konten, antara lain Kemenag memberi lampu hijau pada LGBT, pengangkatan honor K2 jadi PNS hingga lowongan kerja di rumah sakit.
Selain itu, ada juga hoax berhubungan dengan isu agama sebanyak 9 konten, yakni tentang muslim Ughyur, larangan shalat Jumat di perusahaan China. Ada juga yang menarik perhatian publik seperti ceramah Kyai Said Aqil Siradj dalam acara internal Muslimat NU.
Adapun isu yang berkaitan dengan bencana, makanan dan tokoh masing-masing sebanyak 8 konten. Soal bencana misalnya berkaitan dengan angin kencang di Ancol, potensi gempa 8 SR, banjir Katulampa sampai Gempa Susulan di Jawa Barat.
Selain itu, ada juga hoax yang berkaitan dengan makanan seperti garam yang tidak boleh dimasak, lintah di kangkung, hingga es krim yang mengandung lemak babi.
Kominfo juga menemukan tokoh yang paling banyak dimunculkan dalam konten hoaks antara lain Presiden Joko Widodo, Ahok dan ustadz Arifin Ilham.
Selain itu, ada juga mengenai keamanan dan teknologi, masing-masing empat konten, lalu berhubungan dengan kecelakaan (3 konten) dan lingkungan (1 konten).
Waspada, setiap hari ada 4-6 konten hoax di internet
Selasa, 5 Februari 2019 22:46 WIB