Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengungkapkan setiap tahun jumlah petani daerah itu terus berkurang karena hampir tidak ada regenerasi sehingga perlu berbagai inovasi untuk menarik minat warga bertani.
"Saat ini jumlah petani yang ada tidak lebih dari 4.500 orang, itu pun seluruhnya usianya sudah pada tua dan hanya beberapa orang saja yang usianya masih muda," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Pemerintah Kota Sukabumi Kardina Karsoedi di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, inovasi yang dilakukan pihaknya tidak hanya kepada teknologi pertanian saja untuk mendongkrak produksi, tetapi kepada sumber daya manusia yang ada seperti mengenalkan dunia pertanian kepada anak sejak usia dini.
Pengenalannya pun disesuaikan dengan usia sehingga bisa menarik minat menjadi petani bahwa profesi sebagai petani tersebut bisa untuk masa depan dan kesejahteraan. Namun, untuk usianya yang sudah beranjak dewasa pengenalannya lebih kepada mengarahkan jika tidak ada lagi petani maka imbasnya pangan akan sulit dicari.
Langkah-langkah tersebut dilakukan agar regenerasi petani bisa berlanjut, meskipun harus diakui luas lahan pertanian di Kota Sukabumi sudah sempit dan tersisa hanya sekitar 1.440 hektare lagi.
Namun demikian dari lahan tersebut bisa untuk menambah persediaan kebutuhan pangan masyarakat sekitar 30 persen dan sisanga memang harus didatangkan dari luar daerah.
Tapi pihaknya pun bangga dengan petani, di tegah lahan yang terbatas ini tetapi produktivitas setiap hektarenya merupakan tertinggi di Jabar. Rata-rata satu hektare lahan sawah bisa menghasilkan 6,7 ton gabah kering dengan panen setiap tahunnya 2,6 kali.
"Kami pun terus menggenjot produksi beras selain dengan menyediakan benih padi unggul dan pupuk subsidi, juga menerapkan teknologi agar setiap tahun bisa panen tiga kali," tambahnya.
Kardina mengatakan petani merupakan pejuang pangan, keberadaannya harus tetap terjaga. Sekarang bukan berarti petani harus mencangkul tetapi sudah ada alat yang untuk memudahkan dalam menggarap hingga memanen padi. Selain itu, warga pun juga bisa memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk ditanami tanaman konsumsi baik untuk diri sendiri maupun untuk dijual.
Jumlah petani Kota Sukabumi terus berkurang
Jumat, 23 November 2018 11:09 WIB
Kami pun terus menggenjot produksi beras selain dengan menyediakan benih padi unggul dan pupuk subsidi, juga menerapkan teknologi agar setiap tahun bisa panen tiga kali.