Padang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) Yandi Syukri mengatakan Olimpiade Farmasi Indonesia (OFI) XII pada 7-9 November 2025 menjadi wadah strategis dalam menguji kemampuan ilmiah, etika, dan profesionalisme mahasiswa farmasi.
"OFI adalah salah satu etalase prestasi terbesar mahasiswa farmasi di Indonesia karena di sini standar ilmiah, etik dan profesional diuji sekaligus," kata dia melalui zoom di Padang, Sabtu.
Penyelenggaraan OFI XII/2025 di Universitas Andalas (Unand) Kota Padang, Sumatera Barat melibatkan 29 perguruan tinggi negeri dan swasta berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain kompetisi individu, OFI XII menghadirkan kategori kolaborasi antar-kampus yang menantang peserta lintas universitas untuk bekerja dalam satu tim beranggotakan tiga perguruan tinggi berbeda. Sebanyak tiga pilar kompetisi kolaborasi tersebut, mencakup pembuatan obat, pelayanan kefarmasian, dan pengelolaan kefarmasian.
Rangkaian OFI XII juga diisi seminar nasional kolaborasi dengan menghadirkan narasumber berasal dari tiga universitas terkemuka, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI).
Ketua Pelaksana OFI XII Suryati mengatakan penyelenggaraan olimpiade tersebut masih mempertahankan format kompetisi tiga bidang utama, yaitu sains dan teknologi farmasi, farmasi klinis, serta farmasi sosial dan kesehatan masyarakat.
Baca juga: UP dan ICS Dili kolaborasi Tridharma Perguruan Tinggi
Baca juga: Bio Farma berperan strategis di jejaring produsen vaksin negara berkembang
