Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia Dr. Ade Jubaedah mengusulkan ada instrumen skrining dan deteksi dini kesehatan jiwa di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk melengkapi pelayanan kesehatan jiwa di posyandu.
"Buku KIA belum mengakomodir untuk deteksi dini. Sementara kita tahu, pelayanan posyandu bukan sekadar edukasi atau penyuluhan, tetapi juga bagaimana melakukan skrining dan deteksi," kata dia di Jakarta, Senin
Menurut Ade, buku KIA yang sudah direvisi tahun 2024 hanya berisi tentang pengetahuan kesehatan jiwa pada ibu hamil, faktor-faktor ketidaknyamanan, pada ibu nifas, dan pengetahuan jiwa pada orang tua, kemudian terkait penyakit-penyakit.
"Tapi bagaimana untuk instrumen deteksi dini terkait dengan kesehatan jiwa pada ibu hamil, pada anak, atau bahkan pada ibu nifas, itu belum ada," ujarnya.
Selain penambahan instrumen skrining, Ade juga mengusulkan para calon bidan mendapatkan kurikulum tentang kesehatan jiwa.
Hal ini lantaran kurikulum pendidikan kebidanan belum secara spesifik mengatur tentang skrining dan deteksi, serta penanganan permasalahan-permasalahan kesehatan jiwa.
IBI usulkan skrining kesehatan jiwa di buku KIA
Selasa, 7 Oktober 2025 8:21 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr. Ade Jubaedah dalam acara bertema "Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa di Indonesia" di Jakarta, Senin (6/10/20ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
