Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Warga Kampung Cibubuay, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Jujun Junaedi (41) yang merupakan ahli mesin bubut berinovasi membuat helikopter jenis Gardes JN 77 berbahan bakar premium.
"Ide ini saya tuangkan karena sering melihat film di televisi adanya orang yang mampu membuat helikopter atau pesawat terbang sendiri. Maka kenapa tidak saya mencobanya," katanya di Sukabumi, Kamis.
Menurut dia, ide awal pembuatan helikopter tersebut sejak tiga bulan lalu dan langsung mempraktekannya. Berbekal ilmu yang dimiliki yakni ahli mesin bubut, miling dan las ia pun langsung membeli sejumlah barang seperti baja ringan, besi holo, plat baja dan lain-lain.
Dibantu rekan dan saudaranya ia pun terus menggeber pembuatan helikopter yang menjadi impiannya itu. Untuk mesinnya dengan menggunakan mesin genset dua silinter 700 CC dengan kekuangan 24 tenaga kuda dan beberapa alat lainnya.
Hingga saat ini, pembuatan helikopter tersebut masih dalam perakitan dan ditargetkan bisa dioperasikan pada 2019 mendatang. Walaupun terlihat konyol, tetapi inovasi warga Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak ini harus diacungi jempol, bahkan helikopter ini bisa mengangkut empat orang.
Ia pun sudah membuat beberapa rencana seperti jika sudah terbentuk 100 persen akan diuji cobakan dahulu sampai benar-benar layak terbang. Karena dirinya pun menomor satukan keselamatan dan tentunya akan terus belajar agar impiannya ini tercapai.
"Seluruh bahan baku yang saya gunakan semuanya baru dan biaya sendiri dengan berat total sekitar 200 kg. Mudah-mudahan tidak ada kendala dan tentunya helikopter ini bisa sesuai impian yakni bisa terbang," tambahnya.
Jujun mengatakan jika helikopter tersebut sudah bisa terbang dan layak beroperasi, ia akan menyerahkan ke lembaga yang berwenang dan diharapkan bisa digunakan untuk berbagai kepentingan moda transportasi udara.
Warga Sukabumi ciptakan helikopter berbahan bakar premium
Kamis, 27 September 2018 17:32 WIB
Seluruh bahan baku yang saya gunakan semuanya baru dan biaya sendiri dengan berat total sekitar 200 kg.