Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Masa kampanye Pemilu telah dimulai dan kegiatan ini merupakan ajang untuk menjelaskan visi dan misi bagi setiap calon tanpa memanfaatkan kesempatan untuk melakukan kampanye hitam maupun ujaran kebencian sehingga kejahatan itu harus ditindak tegas.
"Saat ini masa kampanye adalah masa yang paling penting bagi setiap tim yang mendukung para calonnya. Saya berharap bahwa nanti setiap tim mengampanyekan dengan damai dan cerdas sehingga kampanye hitam harus ditindak tegas," kata salah satu mahasiswa Universitas Tirtayasa (Untirta) Serang, Banten, Mita Nurbaiti kepada Antara Jakarta, Senin.
Mita juga menambahkan adanya ¿kampanye hitam¿ mampu membuat rasa ketidakpercayaan dan tidak adanya kebebasan dalam memilih karena tidak adanya sumber yang bisa dipercaya.
Disisi lain salah satu aktifis mahasiswa Untirta, Agnes Yusuf menjelaskan adanya kampanye hitam tidak menunjukkan sisi kedewasaan dalam berpolitik.
"Tim sukses seharusnya melakukan kampanye yang kreatif untuk menarik minat pemilih baru. Semoga salah satu dari misi pasangan calon (paslon) ada yang menyejahterakan pemuda," ujar Agnes.
Ia juga meminta supaya KPU dan Bawaslu lebih tegas dalam membuat regulasi kampanye dan mengawasi aktifitas kampanye.
Pemilih Cerdas.
Sedangkan salah seorang mahasiswa Untirta, Annisa Chrisnadilla mengatakan pemilih harus cerdas dan mampu mencari fakta yang benar sehingga kedepannya yang akan terpilih mampu melaksanakan tugasnya dengan benar.
"Kampanye hitam bukanlah sesuatu hal yang baru. Meskipun begitu polisi, KPU dan Bawaslu harus tetap siaga terhadap penyebaran hal tersebut, karena kemajuan teknologi dan cepatnya penyebaran informasi dengan adanya media sosial," ujar Annisa.
Ia menambahkan dengan media sosial, kampanye pun lebih mudah untuk dilakukan dengan penyebaran dan tingkat kepercayaan yang tinggi bagi yang membaca. Oleh sebab itu mahasiswa maupun para pemilih harus selalu waspada dan menjadi pemilih cerdas.
Sementara itu Agnes menambahkan pemilih cerdas bukanlah seseorang yang percaya hanya kepada media sosial, tapi juga perlu melihat dari kinerja yang pernah dilakukan pasangan calon, serta latar belakangan setiap pasangan calon (paslon).
"Dengan menjadi pemilih cerdas maka terpilihnya pemimpin mampu menyelesaikan persoalan- persoalan yang ada di masyarakat juga menyejahterakan seluruh kalangan di masyarakat," kata Agnes. (ANT/BPJ).
Editor Berita: Yuniardi.
Ini kata mahasiswa soal 'Kampanye Hitam'
Senin, 24 September 2018 13:37 WIB
Tim sukses seharusnya melakukan kampanye yang kreatif untuk menarik minat pemilih baru. Semoga salah satu dari misi pasangan calon (paslon) ada yang menyejahterakan pemuda.