Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengumpulkan sebanyak 230 kilogram sampah di pesisir Padang melalui Gerakan Laut Sehat Bebas Sampah sebagai upaya menjaga ekosistem laut dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP Ahmad Aris di Jakarta, Kamis, mengatakan sampah plastik merupakan isu global yang berdampak serius terhadap kesehatan lingkungan, baik di daratan, pesisir, hingga laut.
"Indonesia melalui KKP hadir dengan berbagai inovasi, salah satunya program Laut Sebasah (Laut Sehat Bebas Sampah) yang fokus menangani sampah dari hulu ke hilir, termasuk di aliran sungai, pesisir, pulau kecil, dan pelabuhan,” katanya.
KKP terus menggaungkan gerakan Laut Sehat Bebas Sampah (Laut Sebasah) melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, pemangku kepentingan terkait dan masyarakat. Salah satu wujud nyatanya adalah aksi bersih pantai yang dilaksanakan di Pantai Pasir Putih, Teluk Kabung, Bungus, Padang, Sumatera Barat.
Aksi bersih pantai ini digelar Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru bersama Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, dan SMAN 11 Padang. Lebih dari 70 peserta terlibat, terdiri dari pelajar, nelayan, komunitas, hingga mitra konservasi.
Data menunjukkan, lanjut Aris, 80 persen sampah laut berasal dari aktivitas manusia di daratan. Kondisi ini mengancam ekosistem laut, merusak biota, serta mengganggu pariwisata dan perekonomian masyarakat pesisir.
"Karena itu, KKP mendorong aksi kolektif berbasis kolaborasi untuk memastikan keberlanjutan sumber daya laut," ujar dia.
Dalam aksi bersih pantai sepanjang 200 meter tersebut, terkumpul sampah seberat 232,8 kilogram yang terdiri dari 100,3 kg plastik, 43,32 kg sampah organik, dan 89,18 kg anorganik. Seluruh sampah kemudian diangkut menuju Bank Sampah Sajameh untuk diproses lebih lanjut.
