Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Perumda Tirta Bhagasasi menjajaki kerja sama pembangunan jaringan perpipaan guna meningkatkan kapasitas distribusi air bersih sekaligus memperluas cakupan pelayanan secara lebih merata ke seluruh wilayah.
Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi Reza Luthfi Hasan menyatakan pembangunan jaringan perpipaan secara memadai membutuhkan alokasi pembiayaan yang relatif besar sehingga skema kerja sama menjadi opsi utama agar misi tersebut dapat dituntaskan.
"Butuh dana besar untuk membangun jaringan pipa, jauh lebih besar dibandingkan membangun instalasi pengolahan air karena memerlukan lahan yang cukup serta koordinasi dengan sejumlah pihak," katanya di Cikarang, Kamis.
Dia mengatakan sejumlah calon mitra kerja yang sedang dijajaki untuk merealisasikan pembangunan jaringan distribusi air bersih kepada pelanggan mencakup pihak kementerian terkait maupun badan usaha swasta.
Selain membutuhkan dana besar, rencana pembangunan itu juga harus menempuh sejumlah prosedur perizinan mengingat pipa tersebut akan ditanam dengan kedalaman tertentu di dalam tanah.
"Dalam pelaksanaan di lapangan nanti, tentu juga banyak utilitas lain yang berdampingan dengan pipa ini karena jaringan itu biasanya berada di tepi jalan raya. Jadi perlu kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak," katanya.
Ia menyebut opsi sewa menjadi pilihan utama untuk pembangunan jaringan tersebut. Artinya, pemilik pipa bisa saja dari pihak lain dengan klausul perusahaan pelat merah ini membayar fasilitas sewa berdasarkan kubik air yang melintasi pipa.
Hasil yang sudah terbangun nanti akan disewa pihaknya melalui sistem tarif atau toll fee dengan tujuan mengurangi kebocoran atau kehilangan air di sepanjang jaringan pipa. Kebocoran dimaksud menjadi tanggung jawab pemilik pipa, termasuk biaya perawatan yang turut dibebankan kepada pemilik.
"Sistem sewa pipa seperti ini sudah dilaksanakan BUMD Pemkab Bekasi dalam menyalurkan gas. Jadi sistem ini akan lebih baik dan efisien bagi penyewa," katanya.
Dia melanjutkan pembangunan jaringan pipa tersebut sekaligus dalam rangka mendukung program pembangunan tiga juta unit rumah subsidi dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman melalui penyediaan fasilitas air bersih pada hunian baru.
Reza mengaku sudah bertemu dengan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah serta sejumlah anggota DPR RI untuk mendorong implementasi program tersebut. Pihaknya pun menyatakan siap mendistribusikan air bersih apabila jaringan pipa ke perumahan tersebut sudah tersedia.
"Jika fasilitas air bersih susah ada, kita yakin rumah akan lebih cepat terjual. Dengan adanya rumah bersubsidi di daerah, dapat membantu masyarakat lebih sejahtera dan tinggal di hunian yang layak serta berkualitas. Jadi setiap rumah tidak lagi menggunakan air tanah. Ini akan menjaga ekosistem lingkungan," ucap dia.
Perumda Tirta Bhagasasi memiliki 300.000 lebih sambungan langganan, terbesar se-Jawa Barat dan kini juga sudah memasok air bersih ke pelanggan sektor industri di Kawasan MM2100 dengan volume 400 liter per detik pada tahap awal.
Kerja sama dengan pengelola kawasan industri mengingat Kabupaten Bekasi sebagai daerah kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
"Ini menjadi potensi besar yang bisa kami manfaatkan untuk mendukung perencanaan bisnis ke depan," katanya.
