Jakarta (ANTARA) - OVO (PT Visionet Internasional), platform pembayaran digital bekerjasama dengan Superbank (PT Super Bank Indonesia), bank dengan layanan digital mendorong inklusi keuangan Digital di Indonesia.
Eddie Martono, Chief Operating Oficer, OVO, dalam keterangannya, Rabu menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi keuangan digital yang relevan untukmasyarakat masa kini melalui kerja sama strategis dengan Superbank.
“Peluncuran OVO Nabung merupakan langkah penting dalam memperkuat peran teknologi oleh OVO danSuperbank untuk menghadirkan akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat," katanya.
Melalui sinergi inovasi dengan Superbank, OVO Nabung menghadirkan pengalaman menabung yanglebih baik melalui rek-wallet, e-wallet yang terintegrasi dengan bank dengan layanan digital.
Pengguna OVO Nabung dapat menikmati berbagai keuntungan, termasuk bunga hingga 5 perssn per tahun, yang saat ini menjadi yang tertinggi di antara produk rek-wallet lainnya.
Sukiwan, Chief Business Oficer Superbank, juga menjelaskan kolaborasi Superbankdengan OVO merupakan bagian dari strategi ekosistem Superbank yang kami bangun sejakpertama kali hadir di aplikasi Grab pada Juni 2024.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, kamitelah dipercaya oleh lebih dari 3 juta nasabah—sebuah capaian yang mencerminkan tingginyakepercayaan masyarakat terhadap solusi keuangan yang mudah, aman, dan relevan.
Dengan OVO Nabung, kami memperluas jangkauan dan memperkenalkan cara baru untuk menabungsecara fleksibel langsung dari aplikasi yang sudah digunakan jutaan orang. Inilah bentuk nyata1bagaimana teknologi dan kemitraan dapat menyederhanakan pengalaman finansial tanpa mengurangi manfaatnya.
”Sebagai bagian dari upaya strategis untuk mendorong inklusi keuangan digital, peluncuranOVO Nabung turut memperkuat tren pertumbuhan layanan keuangan digital di Indonesia," katanya.
Riset Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia dari Populix mencatat54 persen Gen Z dan Milenial gunakan bank digital terutama untuk top-up e-wallet.
Hal ini mencerminkan adanya pergeseran dalam perilaku finansial, khususnya di kalangan generasi muda, dari sistem keuangan konvensional menuju solusi digital yang lebih praktis.
Sementara itu, riset dari JakPat pada paruh kedua 2024 juga menunjukkan, 94 persen Gen Z di Indonesia menggunakan e-wallet, baik untuk transaksi ofline maupun online, dimana 60 persen di antaranya bahkan menjadikannya sebagai tempat menyimpan dana, mempertegas peran e-wallet yang tidak hanya sebagai alat bayar, namun juga instrumen simpanan.
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) melihat perkembangan berbagai instrumen pembayaran digital saat ini memberikan pilihan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan setiap segmen masyarakat.
Yanti Pusparini, Direktur Eksekutif, ASPI, mengatakan dengan demografi penduduk yang didominasi Gen Z, fitur-fitur yang menawarkan fleksibilitas dan kemudahan akses akan menjadi tuntutan bagi Penyedia Jasa Pembayaran untuk terus berinovasi.
Kolaborasi antara penerbit uang elektronik seperti OVO dan bank digital seperti Superbank melalui produk OVO Nabung ini diharapkan dapat membuka akses keuangan digital yang lebih luas, karena di sisi bank dapat menjangkau calon nasabah penabung baru daricustomer based pengguna uang elektronik, yang sebelumnya masih underbanked atau unbanked.
OVO dan Superbank dorong inklusi keuangan Digital di Indonesia
Kamis, 8 Mei 2025 10:46 WIB

OVO dan Superbank dorong inklusi keuangan Digital di Indonesia. (ANTARA/HO-OVO)