Sidoarjo (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak perempuan muda untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan saat menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jatim periode 2022–2026 di Sidoarjo, Sabtu.
Dalam kesempatan itu Khofifah mengapresiasi peluncuran dua buku bertema lingkungan berjudul "Bersama Menjaga Bumi" dan "Merdeka Sampah" yang diresmikan melalui penandatanganan bersama Ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) Ariati Dina Puspitasari dan Ketua PWNA Jatim Desi Ratna Sari.
"Dua buku ini luar biasa. Ini bisa menjadi referensi penting dalam memilah dan memilih sampah, sehingga dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan," ujar Khofifah.
Ia menegaskan persoalan sampah saat ini menjadi isu global, sehingga upaya pengelolaan sampah melalui prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) harus diperkuat.
Baca juga: Pemkab Purwakarta ajak pelajar lebih peduli dalam jaga dan lestarikan lingkungan
Khofifah juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim memetakan potensi kerja sama dengan PWNA Jatim dalam bidang lingkungan.
"Program yang dirilis hari ini memiliki makna besar, tidak hanya untuk Jawa Timur, tapi juga untuk Indonesia dan dunia," katanya.
Selain itu Khofifah mendukung Program Nakulima (Nasyiatul Aisyiyah Mendukung Persalinan Normal) yang dinilai selaras dengan Program KIP Putri Jawara Dinas Sosial Jatim.
Ia mengharapkan adanya pemetaan kemungkinan kerja sama pemberdayaan perempuan antara Pemprov Jatim dan PWNA Jatim.
"Tiang keluarga harus dikuatkan, baik oleh istri maupun suami. Keduanya berfungsi penting dalam pengasuhan anak," ujarnya.
Baca juga: Unsoed: Lestarikan bumi dengan menanam bibit pohon
Khofifah juga mengingatkan pentingnya ketahanan keluarga dalam menghadapi disrupsi teknologi digital.
Sementara itu Ketua PWNA Jatim Desi Ratna Sari menegaskan komitmen organisasi untuk mendukung Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. Program Nakulima, menurutnya, bertujuan memperkuat ketahanan keluarga melalui dukungan terhadap perempuan.
"Kami yakin keluarga adalah pusat peradaban. Keluarga yang kuat akan melahirkan masyarakat yang tangguh," kata Desi.
Dalam rangkaian kegiatan dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PWNA Jatim dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (P3AK) Provinsi Jawa Timur, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
