Kabupaten Bogor (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sastra Winara mengusulkan kepada pemerintah setempat untuk memperluas pelaksanaan operasi pasar menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Pernyataan tersebut disampaikan Sastra di Cibinong, Senin, setelah satu kali pelaksanaan operasi pasar di Pasar Cibinong oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor bersama Perumda Pasar Tohaga.
"Kami berharap jangan hanya di Pasar Cibinong saja, kita harap di pasar-pasar lain juga dipersiapkan menjelang Lebaran," ujar Sastra.
Ia menyebutkan operasi pasar dengan metode penjualan komoditas berupa MinyaKita dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di bawah harga eceran tertinggi (HET) itu diharapkan dapat menjadi solusi kelangkaan MinyaKita.
Baca juga: Pemkab Bogor gelar tiga kali operasi pasar hingga jelang Idul Fitri
Baca juga: Bupati Bogor atasi kelangkaan Minyakita melalui operasi pasar murah
Sastra meminta Disdagin Kabupaten Bogor untuk memastikan ketersediaan produk tersebut di pasaran.
"MinyaKita itu kan program pemerintah pusat, jangan sampai tidak ada di pasaran. Tadi kami tanyakan, barangnya memang tidak tersedia, makanya kami minta Disdagin untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan produk," kata dia.
Sastra juga mengingatkan Disdagin Kabupaten Bogor agar terus mengawasi peredaran MinyaKita guna mencegah potensi penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sementara, Kepala Disdagin Kabupaten Bogor Arif Rahman menerangkan, pihaknya akan menggelar tiga kali operasi pasar murah hingga menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah guna stabilisasi harga kebutuhan bahan pokok.
Baca juga: Wamentan sebut Operasi Pasar Pangan Murah agar warga beli kebutuhan pokok di bawah HET
"Nanti operasi pasar kita rencanakan minggu berikutnya itu di Pasar Cileungsi kemudian Pasar Cigombong," kata Arif Rahman.
Pada operasi pasar ini, MinyaKita dijual dengan harga Rp14.700 per liter di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter dan di bawah harga pasaran yang kini mencapai Rp18.000 per liter.
Kemudian, beras SPHP dijual dengan harga Rp60 ribu per 5 kilogram atau di bawah harga pasaran yang masih di atas Rp70 ribu per 5 kilogram.