Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Riyono mengapresiasi rencana pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih, guna menggerakkan ekonomi desa dan menguntungkan petani.
"Koperasi Desa Merah Putih sebagai wadah bisnis dan pelayanan dengan modal awal Rp3–5 miliar secara teori bagus dan bisa menggerakkan ekonomi perdesaan, petani akan diuntungkan,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut ia mengatakan koperasi merupakan soko guru ekonomi perdesaan. Koperasi lahir dan besar dari wadah rakyat kecil yang memiliki tujuan mulia dari anggota, untuk anggota, demi kesejahteraan bersama.
Nantinya dalam implementasi koperasi itu, menurut Riyono, petani, nelayan dan, pemuda desa, yang memiliki kompetensi serta integritas harus berkontribusi agar bisa menjadi pilar kebangkitan ekonomi di desa.
Baca juga: Wamenkop sebut hampir 20 koperasi ajukan izin kelola tambang
Ia mengatakan rencana Presiden Prabowo itu harus betul-betul disiapkan secara matang. Pemikiran Presiden Prabowo itu yang berpihak kepada ekonomi desa itu, kata dia, sesuai dengan AstaCita membangun dari desa.
“Kami di DPR meminta kepada para menteri untuk menerjemahkan dan menyiapkan dengan baik semua langkah teknis dan operasionalnya. Kunci kemajuan koperasi adalah SDM yang andal, ajak pemuda tani dan nelayan serta ibu–ibu untuk membentuk koperasi ini," ujar Riyono.
Sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih, salah satunya sebagai upaya menjaga harga gabah petani agar tidak jatuh dalam penyerapan.
Baca juga: Kemenkop ada lima hal penting pengembangan dan pemajuan koperasi
Saat meninjau harga pangan bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Pasar Johar Baru, Jakarta, Rabu, Arief mengatakan rencana pembentukan koperasi desa tersebut menjadi langkah penting dalam menjaga kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
"Untuk yang di daerah pedesaan, Pak Presiden (Prabowo Subianto) juga sudah menyampaikan akan membentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih, itu juga berita baik," kata Arief.
Menurutnya, langkah itu akan memberikan dukungan bagi petani agar harga gabah tetap stabil, dengan koperasi desa menyerap hasil gabah dan menghindari penurunan harga yang merugikan petani.
Pada babak kedua, Jafar/Felisha akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Mereka akan berhadapan dengan unggulan kelima asal Denmark Jesper Toft/Amalie Magelund Krogh yang melaju usai mengalahkan wakil Taiwan Chen Cheng-kuan/Hsu Yin-hui dengan skor 21-16, 16-21, 21-19.
Baca juga: Apriyani/Fadia berhasil lolos ujian pertama di Orleans Masters 2025
Terakhir, ganda campuran yang melaju ke babak kedua adalah Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah yang mengalahkan mengalahkan pasangan Skotlandia Alexander Dunn/Julie Macpherson dua gim langsung 21-14, 21-13.
Kemenangan ini juga menjadi momentum kebangkitan bagi Amri/Nita setelah hasil kurang memuaskan di Super 300 German Open, pekan lalu. Ketika itu, mereka tersingkir di babak pertama setelah kalah dari Robin Tabeling (Belanda)/Alexandra Boje (Denmark) dua gim langsung 18-21, 20-22.
Adapun pada babak kedua, Amri/Nita menunggu pemenang dari pertandingan antara wakil Thailand Ruttanapak Oupthong Jhenicha Sudjaipraparat melawan unggulan kedelapan asal Singapura Yong Kai Terry Hee/Yu Jia Jin.
Sementara itu, nasib berbeda justru dialami tunggal putra Alwi Farhan yang harus angkat koper lebih cepat usai kalah dari Jason Gunawan dalam pertandingan tiga gim 14-21, 21-13, 17-21.
Baca juga: Pebulutangkis Indonesia berjuang di Orleans Masters 2025
Hingga berita ini diturunkan, Indonesia masih memiliki tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi yang akan berjuang pada babak pertama melawan unggulan kedua asal China Zhi Yi Wang.
Hasil sementara wakil Indonesia pada babak pertama Orleans Masters 2025 pada Rabu (3/5):
Ganda campuran
- Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja vs Ki Dong-ju/Jeong Na-eun (Korea Selatan): 17-21, 22-20, 21-15
- Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah vs Alexander Dunn/Julie Macpherson (Skotlandia): 21-14, 21-13
- Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil vs Yuichi Shimogami/Sayaka Hobara (Jepang): 21-18, 21-16
- Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu vs Wu Hsuan-Yi/Yang Chu-yun (Taiwan): 21-16, 21-17
Tunggal Putra
- Alwi Farhan vs Jason Gunawan (Hong Kong): 14-21, 21-13, 17-21