Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah mengatakan bahwa kehadiran Rohingya di tanah rencong meresahkan, pemerintah bakal mengambil sikap terkait keberadaan para pengungsi tersebut.
"Secara manusiawi oke, kita punya aturan, saya mendapatkan laporan dari sejumlah daerah. Kehadiran mereka justru meresahkan kita, mungkin ini tidak bisa kita biarkan," kata wagub yang akrab disapa Dek Fadh, di Aceh Besar, Selasa.
Pernyataan itu diucapkannya menjawab pertanyaan media terkait usulan Imigrasi Aceh untuk mencarikan pulau khusus penempatan pengungsi Rohingya, di sela-sela peninjauan gudang Bulog Aceh, di Aceh Besar.
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi XIII DPR RI, Kanwil Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, Novianto Sulastono mengusulkan dicarikan pulau khusus di Indonesia untuk penampungan pengungsi Rohingya.
Disebutkan pengungsi Rohingya di Aceh saat ini ada 576 orang, tersebar di empat kamp penampungan, yaitu di bekas kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe 93 orang, Kabupaten Aceh Timur 360 orang, di Desa Kule Kabupaten Pidie 59 orang, dan Mina Raya, Pidie 64 orang.
Masyarakat Aceh akhir-akhir ini merasa resah karena para pengungsi ada beberapa yang tidak sesuai syariat Islam, sehingga menimbulkan rasa kekhawatiran masyarakat.
Beberapa masalah pengungsi Rohingya yang diinventarisasi yaitu pelecehan sesama pengungsi, melarikan diri yang dicurigai kabur ke Malaysia, penolakan warga, kecemburuan sosial dan lain sebagainya.
Baca juga: 93 imigran Rohingya mendarat di pesisir Pantai Aceh Timur