Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) berkomitmen menjaga ketahanan energi nasional dan menyiapkan kebutuhan energi dari hulu hingga hilir.
Pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menegaskan transformasi di Pertamina menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang.
Menurutnya, melalui transformasi holding dan subholding, perusahaan mampu bergerak lebih lean dan agile, sehingga mendorong tren kinerja yang apik di setiap lini usaha.
"Restrukturisasi terbukti berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial Pertamina Group," ujar Wiko dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Pertamina juga telah mempersiapkan langkah strategis 2025. Menurutnya, Pertamina telah memiliki strategi Dual Growth Strategy, yakni, pertama adalah memaksimalkan legacy business seperti peningkatan produksi hulu, membangun fleksibilitas kilang, dan bisnis retail, serta membangun bisnis karbon rendah, seperti pertumbuhan ekosistem biofuel, ekspansi kapasitas geothermal, hilirisasi produk kimia dan bisnis karbon rendah lain.
Pertamina memegang peran yang sangat penting di ketahanan energi hulu migas dengan mengelola 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas dari blok migas domestik.
Di sektor hulu, lanjut Wiko, sepanjang 2025 Pertamina akan meningkatkan produksi migas melalui program strategis optimalisasi pada asset eksisting baik melalui program pengembangan, pengembangan enhanced oil recovery (EOR), percepatan produksi dari temuan eksplorasi khususnya minyak serta menambah cadangan ekonomis melalui kegiatan organik maupun pembahasan fiskal term dengan pemerintah.
"Pada 2025 produksi minyak domestik ditargetkan 416 MBOPD atau tumbuh 4 persen, dan produksi gas domestik sebesar 2.536 MMSCFD atau naik 3 persen dibanding tahun lalu," kata Wiko.
Baca juga: Pertamina dukung kemandirian ekonomi warga pesisir
Baca juga: Pertamina raih peringkat 32 perusahaan terbaik di Asia Pasifik