Bogor (ANTARA) - Gerakan Cinta Prabowo (GCP) mengkritisi pernyataan Faizal Assegaf yang mengklaim bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak akan ada artinya tanpa kehadiran Ibu Titiek alias Siti Hediati Hariyadi.
Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo, Kurniawan menilai pernyataan itu tidak tepat karena perjuangan Prabowo tidak hanya didukung oleh satu pihak, tetapi melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk Titiek Soeharto.
"Saya rasa pernyataan Faizal Assegaf soal Pak Prabowo yang tidak ada apa-apanya tanpa Bu Titiek itu tidak pas. Perjuangan Pak Prabowo sampai detik ini itu melibatkan banyak pihak, bukan hanya Ibu Titiek saja," kata Kurniawan kepada awak media, Rabu.
Dia juga menanggapi pernyataan Faizal Assegaf yang menyerukan revolusi dan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk turun ke jalan.
"Ini bukan sekadar ajakan, tetapi sudah masuk dalam kategori ancaman. Ini harus disikapi dengan serius," tegasnya.
Menurutnya pernyataan Faizal Assegaf yang mengancam revolusi tidak dapat diterima, mengingat saat ini Prabowo memiliki dukungan dari ratusan juta rakyat Indonesia.
"Pak Prabowo memiliki dukungan jauh lebih besar dibanding Faizal Assegaf dan kami sebagai pendukung akan selalu berada di belakang Pak Prabowo," jelasnya.
Terkait dengan isu yang dikemukakan Faizal Assegaf tentang Indonesia yang dianggap "gelap", Kurniawan menilai hal ini sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan opini publik.
"Ini adalah permainan mereka untuk menyudutkan Pak Prabowo dan menciptakan ketidakstabilan di Indonesia," katanya.
Gerakan Cinta Prabowo juga mengingatkan meskipun pihaknya menghargai aksi demo mahasiswa selama bersifat objektif, ada isu yang lebih penting yang perlu disoroti, seperti penyerobotan lahan dan masalah pagar laut.
"Jika demo ini murni berasal dari pemikiran mahasiswa, kami terima, tetapi jika ini ada dorongan dari pihak lain, ini tentu sangat berbahaya," ungkapnya
Terkait dengan isu hastag "kabur aja dulu" dan "Indonesia Gelap" yang viral, GCP menganggap ini sebagai bagian dari operasi intelijen luar yang berusaha mengguncang stabilitas Indonesia.
"Ada segelintir orang yang terlibat dalam propaganda untuk melemahkan Prabowo dan negara," jelasnya.
Gerakan pendukung Prabowo ini menegaskan meskipun ada pihak yang berusaha melemahkan dukungan terhadap Prabowo, GCP akan terus mengawal kepemimpinan Prabowo dan memajukan Indonesia.
"Prabowo masih didukung jutaan masyarakat Indonesia dan kami akan selalu ada di belakangnya," tegasnya.
Kuasa Hukum Gerakan Cinta Prabowo, Dony Endrassanto menegaskan bahwa ajakan revolusi yang disampaikan Faizal Assegaf sangat berbahaya bagi stabilitas keamanan negara.
Menurut dia, hal ini tentunya dapat mengganggu roda pemerintahan yang sedang berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
"Ini sangat membahayakan negara. Aksi demo mahasiswa memang biasa, tetapi ajakan revolusi seperti yang disampaikan Faizal Assegaf bisa memicu ketidakstabilan bagi negara," tegasnya.
Dony Endrassanto menilai jika seruan dan ajakan yang dilontarkan Faizal Assegaf kepada publik menjurus ke arah makar dan upaya kudeta terhadap roda pemerintahan Prabowo Subianto.
"Ini kan ajakan setan, ajakan revolusi ini kan menjurus ke arah makar dan kudeta terhadap pemerintahan. Kami akan terus memantau perkembangan ini dan melaporkan kepada pihak berwenang jika ada indikasi yang mengarah pada ancaman terhadap keutuhan negara," tutupnya.
GCP sebut seruan revolusi ala Faizal Assegaf kategori ancaman
Rabu, 19 Februari 2025 19:38 WIB

Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo Kurniawan. (ANTARA/HO)