Padang (ANTARA) - Seni instalasi karya komunitas seni asal Kota Padang Sumatera Barat, Rumah Ada Seni (RAS) yang tengah dipamerkan di dalam pameran Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) hingga 28 Februari 2025, diakuisisi oleh Balai Seni Negara Malaysia.
"Karya yang bertajuk “Garobak Galeri” ini diakuisisi oleh Balai Seni Negara Malaysia melalui Lembaga Pembangunan Seni Visual Negara," kata Ketua Rumah Ada Seni Yusuf Fadli Aser di Padang, Selasa.
Status akuisisi berarti bahwa karya tersebut "dibeli", dan status kepemilikan beralih dari Rumah Ada Seni ke Balai Seni Negara Malaysia.
Ia menyebut akuisisi itu dilakukan pada 20 Desember 2024 setelah proses penawaran, diskusi dan negosiasi sejak 3 Desember 2024.
Baca juga: Dedie Rachim dukung kreasi seni rupa instalasi siswa MAN 2 Bogor
Aser menyebut karya RAS yang diakuisisi itu adalah seni instalasi yang terbilang jarang dibeli atau dikoleksi.
“Keinginan pihak Balai Seni Negara Malaysia untuk mengakuisisi karya RAS sebagai salah satu delegasi ini, secara garis besar bersumber dari narasi atau gagasan yang mengacu pada kebudayaan Minangkabau,” jelasnya.
Narasi tentang kebudayaan Minangkabau itu diwujudkan dalam bentuk karya, yang dirancang melalui kerja lintas disiplin seni.
Bahkan tema "Rantau" yang diurai dalam karya Garobak Galeri diinterpretasi ulang, oleh masing-masing seniman yang terlibat sesuai kecenderungan masing-masing.
"Karya yang ditampilkan itu mulai dari seni lukis, video art, sound art, mixed media, keramik, hingga performance art," katanya.
Baca juga: "Fantasi Park" hadir di Summarecon Bekasi dengan kreasi seni instalasi cahaya
Bayu Genia Khrisbie, Kurator Tamu Pameran IMT-GT 2024, yang juga merupakan kurator Galeri Nasional menilai akuisisi karya seni RAS oleh Balai Seni Negara Malaysia, yang merupakan museum representasi negara, tentu melalui pertimbangan yang matang.
“Akuisisi ini juga semacam pengakuan atas gagasan, dan eksekusi kreatif teman-teman RAS. Semoga praktik seperti ini terus berlanjut dan semakin dapat membuat seni tidak berjarak dengan keseharian masyarakat yang lebih luas,” katanya.
Karya seni tersebut kini sedang dipamerkan di Balai Seni Negara Malaysia, dalam pameran Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT), hingga 28 Februari 2025.*
