Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan bahwa Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, layak mendapat pengakuan sebagai ibu kota keris dunia.
"Sumenep telah membangun identitasnya sebagai Kota Keris dengan ekosistem yang kuat, di mana lebih dari 600 empu aktif menciptakan lebih dari 2.000 keris setiap bulan yang tersebar ke seluruh Nusantara hingga mancanegara," kata Fadli saat meresmikan Monumen Keris Aria Wiraraja di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Kamis (30/1).
Keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2005 dan masuk daftar warisan budaya takbenda dunia sejak 2008.
Menteri Kebudayaan menyebut monumen keris di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, sebagai simbol kebanggaan, pengakuan, dan pelestarian warisan budaya di Sumenep.
Monumen berbentuk tugu setinggi 17 meter dengan hiasan 45 kelopak bunga sebagai simbol hari dan tahun kemerdekaan Indonesia itu dinamai Aria Wiraraja, nama tokoh penting Madura pada masa Kerajaan Singosari.
Bentuk monumen itu dirancang mengacu pada bentuk keris pusaka era Sultan Abdurrahman, keris luk-9 dengan pamor rojo abolo rojo yang melambangkan kekuatan dan kebesaran budaya Madura.
Monumen Keris Aria Wiraraja masuk rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai monumen keris tertinggi di Indonesia.
Selain meresmikan monumen keris bersama Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, Menteri Kebudayaan selama berada di Sumenep meresmikan Yayasan Helmi Art Museum dan Besalen Santoso Sera.
Baca juga: Bola tangan api Sukabumi jadi warisan budaya tak benda
Baca juga: Menteri Kebudayaan resmikan revitalisasi Museum Kepurbakalaan Banten
Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmikan Leang-Leang Archaeological Park Maros