Denpasar (ANTARA) - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menargetkan penanaman bibit mangrove untuk menutupi luasan 1.500 hektare dalam setahun karena diyakini keberadaan mangrove mampu memperkuat pariwisata.
“Tentu wisata akan menimbulkan stimulasi ekonomi yang baik bagi masyarakat lokal, karena hutan terutama mangrove tidak boleh dilihat dari jauh saja, bahwa indah hijau tapi justru menghasilkan bagi masyarakat lokal,” ujar Menhut usai penanaman bibit mangrove di Mangrove Arboretum Park, Denpasar, Bali, Kamis.
Tahun ini Kementerian Kehutanan fokus pada empat provinsi yaitu Kalimantan Utara, Riau, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau, dimana empat wilayah tersebut memiliki mangrove besar namun pertumbuhannya masih jarang dan sedang.
Mangrove selain untuk mengatasi abrasi, juga meningkatkan keanekaragaman hayati, dan menyerap karbon, juga memiliki peluang ekonomi.
Ketua Forum Peduli Mangrove Bali (FPMB) Nyoman Sweet Juniartini mengatakan sedang disiapkan lahan mangrove untuk wisata edukasi.
Di Mangrove Arboretum Park yang didatangi Menhut Raja Juli sendiri disiapkan lahan dengan rencana total 30 hektar yang saat ini sebagian sudah ditanami 12 jenis tanaman mangrove.
Baca juga: Yuk, ke Wisma Habibie Ainun
Baca juga: Yuk, wisata ke Tanjung Bira yang dikunjungi wisman 2.860 orang
Baca juga: Yuk, ke Karimunjawa, sebentar lagi bandara dibuka