Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pelantikan pengurus Partai Argol Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, digelar di sebuah "rumah gubuk" berukuran 2x3 meter milik Subarna (58).
"Kenapa saya sering pergi ke kampung-kampung? Inilah salah satu alasannya. Kita bisa mengetahui secara langsung realitas masyarakat," kata Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi, dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Sabtu.
Dalam agenda sebenarnya pelantikan pengurus Partai Golkar Kuningan tersebut akan digelar di Sekretariat DPD Partai Golkar Kuningan.
Tetapi agenda itu digagalkan, dan kegiatan pelantikan digelar di sebuah gubuk milik Subarna (58), Desa Sindang Sari, Kecamatan Sindang Agung, Kuningan.
Bupati menggelar pelantikan kadernya di sebuah gubuk setelah melihat secara langsung masih ada warga Jawa Barat yang tinggal di "rumah gubuk" berukuran 2x3 meter.
Kondisi kehidupan Subarna cukup memprihatinkan, karena tinggal di rumah milik, gubuk yang hampir roboh.
Ia bersama anak dan menantunya harus tinggal di gubug kecil, karena tidak memiliki penghasilan tetap dan tidak mampu membangun atau mengontrak rumah yang layak.
Dedi Mulyadi terlihat tidak kuat menahan haru hingga menetaskan air mata saat menyampaikan sambutan disela pelantikan pengurus Partai Golkar Kuningan.
Ketua Golkar Jabar yang selalu memakai iket Sunda itu meminta pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Kuningan untuk membangun rumah yang layak untuk Subarna.
"Saya akan carikan lahan 100 meter untuk membangun rumah bapak. Anak bapak juga bisa bekerja di Kantor Golkar Kuningan, agar bisa memiliki penghasilan setiap bulan," katanya.
Mendapat kabar gembira itu, Subarna menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan jajaran Pengurus Partai Golkar itu.
"Saya terima kasih, senang sekali. Alhamdulillah saya diberikan bantuan. Jarang ada orang yang mau peduli, apalagi sampai memberikan bantuan besar seperti membangunkan rumah," kata Subarna.
Pelantikan Golkar Kuningan Digelar Di "Rumah Gubug"
Minggu, 9 Oktober 2016 13:30 WIB
Kenapa saya sering pergi ke kampung-kampung? Inilah salah satu alasannya. Kita bisa mengetahui secara langsung realitas masyarakat.