Kota Bogor (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota melakukan evaluasi sepekan dampak dari penutupan Jembatan Otista bagi pengaturan dan pengalihan lalu lintas serta kepadatan kendaraan di Kota Bogor.
Kepala Satlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria saat diwawancarai di depan Tugu Kujang, Kota Bogor, Minggu, menyebutkan petugas melakukan pengalihan arus lalu lintas kendaraan.
Arus lalu lintas di Jalan Pajajaran, sekitar Kebun Raya, diberlakukan kembali dua arah setelah beberapa tahun terakhir ini satu arah. Lalu arus lalu lintas di Jalan Suryakencana berubah arah.
Selain itu juga diberlakukan penambahan durasi 15-20 detik pada lampu merah untuk mengatur kepadatan arus lalu lintas seperti di Simpang Lippo Plaza Ekalokasari, lalu di Jalan Pajajaran, dan di sekitar Plaza Jambu Dua.
Kepolisian jugs memantau arus lalu lintas menggunakan aplikasi Bogor Digital Smart Mobile (Bismo) yang terhubung ke CCTV counter, pantauan satelit dan laporan anggota di lapangan.
Jembatan Otista di Jalan Otista ditutup sejak 1 Mei hingga akhir Desember tahun ini untuk direvitalisasi dengan anggaran mencapai Rp101 miliar yang di antaranya Rp52 miliar untuk pembebasan lahan sekitar yang telah dilakukan beberapa tahun lalu dan Rp49 miliar untuk pembangunan ulang dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kompol Galih menyampaikan, Satlantas Polresta Bogor Kota bersama dengan Dishub dan instansi terkait memastikan seluruh jalur di Kota Bogor ini berjalan dengan baik, meskipun diakui terjadi kepadatan lalu lintas terutama pada jam-jam sibuk dan akhir pekan serta musim hujan yang kerap terjadi pada sore hari hingga malam.
Polresta Bogor Kota evaluasi dampak penutupan Jembatan Otista
Minggu, 7 Mei 2023 16:18 WIB