Bogor (Antara Megapolitan) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Provinsi Jawa Barat Rubaeah merespons pemberitaan terkait keluarga miskin yang kesulitan berobat dengan meninjau langsung rumahnya, Rabu.
Rubaeah turun langsung meninjau kondisi rumah Suhaemi (63) dan anaknya Herawati (35) di Kampung Bojong Neros, Kelurahan Paledang.
"Setelah kami observasi, ibu dan anak ini tergolong keluarga tidak mampu yang perlu mendapatkan bantuan," kata Rubaeah pula.
Ia mengatakan, dari hasil observasi, Suhaemi diduga mengalami penyakit sirosis atau gangguan pada hati dilihat dari perutnya yang membengkak.
Sedangkan Herawati suspek paru-paru, tekanan darah rendah dan tidak bisa berjalan karena berbaring cukup lama.
"Keduanya akan kami rujuk ke rumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan medis," katanya pula.
Kondisi Suhaemi dan Herawati menjadi perbincangan, setelah muncul pemberitaan keduanya dirawat oleh cucunya yang berusia 11 tahun.
Kondisi kesulitan ekonomi membuat keduanya tidak mendapatkan perawatan medis secara intensif. Bahkan untuk mencukupi biaya pengobatan dan hidup sehari-hari, Suhaemi terpaksa meminjam ke bank keliling.
Menurut Dini (33), anak Suhaemi, ia dan cucunya membantu merawat ibu dan juga kakaknya, sedangkan Putri (11) anak dari Herawati hanya membantu sebisanya saja.
"Yang merawat total keduanya saya, Putri hanya membantu sebisanya karena dia masih sekolah," kata Dini.
Dini mengatakan, karena ibunya seorang janda, untuk biaya berobat dan kehidupan sehari-hari harus mengutang dengan menggunakan pinjaman dari bank keliling.
"Utang ibu sekarang sudah 4 jutaan rupiah," katanya pula.
Menurut Dini, ibu dan kakaknya sudah pernah mengurus BPJS Kesehatan. Namun karena minim informasi, mereka terdaftar sebagai pasien kelas I.
Karena dikira mampu, sehingga mereka kesulitan membayar tagihan BPJS, hingga menunggak selama dua tahun.
"Kalau mau berobat pakai uang pinjaman, karena kartu BPJS terdaftar untuk kelas satu, belum dibayar tagihannya," katanya lagi.
Kini Dini berharap bantuan dari Pemerintah Kota Bogor dapat membantu kesembuhan ibu dan juga kakaknya, sehingga keduanya dapat pulih lagi seperti sediakala.
Dini juga mengklarifikasi terkait berita bahwa ibu dan kakaknya dirawat sendiri oleh keponakanya yang baru berusia 11 tahun.
Akibat pemberitaan tersebut menjadi perhatian warga sekitar dan juga Pemerintah Kota Bogor.
Selain Kepala Dinas Kesehatan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto juga ikut mengunjungi rumah keduanya.
Dinkes Bogor Responsif Bantu Warga Kesulitan Berobat
Rabu, 20 Juli 2016 21:24 WIB
![Dinkes Bogor Responsif Bantu Warga Kesulitan Berobat](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2016/07/20160721kadinkes.jpg)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah meninjau langsung kondisi dua warga Bogor yang kesulitan ekonomi untuk mmebiayai pengobatannya. (Ist)
Kalau mau berobat pakai uang pinjaman, karena kartu BPJS terdaftar untuk kelas satu, belum dibayar tagihannya.