Nusa Dua, Bali, (Antara Megapolitan) - Setya Novanto resmi terpilih sebagai ketua umum DPP Partai Golkar periode 2016-2019 melalui mekanisme pemungutan suara atau voting.
Berdasarkan pengumuman yang berlangsung di gedung Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa pagi itu, Setya Novanto berhasil mengumpulkan sebanyak 277 suara dari total 554 suara pemilihan.
Pada proses pengambilan suara yang berlangsung sejak pukul 03.00-07.00 WITA itu, Ade Komarudin mendapatkan 173 suara, Setya Novanto 277 suara, Airlangga Hartarto 14 suara, Mahyudin 2 suara, Priyo Budi Santoso 1 suara, Aziz Syamsuddin 48 suara, Indra Bambang Utoyo 1 suara, dan Syahrul Yasin Limpo 27 suara.
Dari total 554 hak suara yang digunakan, sebanyak 11 surat suara dinyatakan tidak sah.
Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan dua calon ketua umum yang mendapatkan lebih dari 30 persen suara pemilih dan dapat melanjutkan pada putaran kedua, yaitu Ade Komarudin dan Setya Novanto.
Namun atas saran kandidat nomor urut 8 Syahrul Yasin Limpo agar Ade Komarudin atau Akom tidak melanjutkan ke putaran kedua, kandidat dengan nomor 1 itu pun mengundurkan diri dan mengakui kemenangan Setya Novanto.
"Saya sudah diskusi dengan senior-senior lainnya, umur saya kan lebih muda dibanding Pak Setya Novanto. Mungkin masih ada kesempatan bagi saya untuk maju di tahun-tahun berikutnya," tutur Akom.
Usai proses penghitungan suara tersebut, panitia musyawarah nasional luar biasa Partai Golkar melanjutkan agenda dengan pemilihan anggota formatur sembilan orang.