Jakarta (Antara Megapolitan) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi menegaskan program revolusi mental bukan merupakan sebuah proyek yang didominasi kementerian tertentu di Kabinet Kerja.
"Program revolusi mental bukan proyek kementerian tertentu. Ini merupakan semangat kita bersama yang harus digerakan seluruh instansi dan yang utama adalah melakukan perubahan tata kelola pemerintahan menjadi bersih dan baik serta dilakukan orang-orang berintegritas," kata Menteri Yuddy kala membuka seminar Strategi dan Implementasi Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Senin.
Yuddy menyampaikan kritik masyarakat terhadap birokrasi selama ini harus menjadi salah satu landasan dalam implementasi revolusi mental khususnya di dalam birokrasi dan tata kelola pemerintahan ke depan.
"Diharapkan seluruh aktivitas pemerintah khususnya pelayanan publik menjadi semakin baik," kata dia.
Dia mengingatkan tujuan revolusi mental yakni menciptakan karakter bangsa yang kuat, memiliki kemandirian, kekuatan, berdaya saing serta kompetensi tinggi menghadapi kompetisi global yang kuat.
Pengamat politik Yudi Latief yang hadir dalam seminar Strategi dan Implementasi Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara (ASN) mengimbau agar kata revolusi dalam revolusi mental tidak dilihat sebagai perubahan secara cepat dalam konteks skala waktu.
Menurut Yudi, makna kata revolusi dalam revolusi mental dapat dipandang sebagai kecepatan dalam memulai proses perubahan.
"Jadi dalam revolusi mental itu yang segera adalah proses memulai perubahannya, sedangkan perubahannya itu sendiri membutuhkan waktu. Mengubah mental orang itu membutuhkan waktu," terang Yudi Latief.
Revolusi Mental Bukan Proyek
Senin, 31 Agustus 2015 13:41 WIB
Makna kata revolusi dalam revolusi mental dapat dipandang sebagai kecepatan dalam memulai proses perubahan.