Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi terkoreksi menjelang pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Fed pada dini hari nanti.
Pada pukul 09.40 WIB, rupiah melemah 25 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.510 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.485 per dolar AS.
"Dolar AS tampak menguat di awal sesi Rabu, setelah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat kembali di pagi hari ini dan tenor 10 tahunnya bergerak di atas level 1,6 persen," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Tetapi, pelaku pasar masih bersikap hati-hati menjelang pengumuman kebijakan The Fed lewat tengah malam nanti, yang diekspektasikan akan kembali bernada dovish atau longgar.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya berada di posisi 90,95, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,91.
Baca juga: Tunggu sinyal kebijakan Fed, emas berjangka turun 1,3 dolar
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,622 persen, sama dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.
Pelaku pasar akan memperhatikan komentar dari Gubernur The Fed Jerome Powell, yang kemungkinan akan menjawab kekhawatiran dan pertanyaan tentang apakah perbaikan kondisi ekonomi membenarkan penarikan pelonggaran moneter.
Namun, analis memperkirakan Powell tetap berpegang pada sikap ultraakomodatif Fed, yang akan membebani imbal hasil obligasi dan dolar.
Pada Selasa (27/4/2021) lalu, rupiah ditutup stagnan alias sama dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.485 per dolar AS.
Kurs Rupiah terkoreksi jelang pengumuman kebijakan bank sentral AS
Rabu, 28 April 2021 13:38 WIB
Pada pukul 09.40 WIB, rupiah melemah 25 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.510 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.485 per dolar AS.