Jakarta (ANTARA) - Negara bagian Queensland di Australia akan kembali bekerja mempersiapkan Brisbane dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2032 setelah sempat menunda proyek tersebut selama enam bulan karena pandemi COVID-19.
Dilansir Reuters, Senin, Perdana Menteri negara bagian tersebut Annastacia Palaszczuk mengatakan akan membahas perencanaan anggaran untuk bidding dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam pertemuan kabinet pada Jumat (11/12).
“Ini merupakan bentuk kerja sama sehingga sudah ada kesepakatan bahwa kedua pemerintah akan mengalokasikan dana untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2032,” kata Palaszczuk.
Baca juga: Arab Saudi minta dukungan dari Indonesia untuk tuan rumah Asian Games 2030
Palaszczuk menambahkan bahwa gugus tugas Olimpiade akan kembali berkumpul pada 2021 untuk bekerja mempersiapkan proses bidding tuan rumah Olimpiade 2032, yang pelaksanaannya berpusat di Brisbane, termasuk Gold Coast dan Sunshine Coast.
Sejumlah negara telah menyatakan minatnya untuk maju dalam pencalonan tuan rumah Olimpiade 2023, termasuk Jerman, Spanyol, India, Indonesia, dan Unifikasi Korea.
Baca juga: Kemenpora mengajukan anggaran Rp3,7 triliun untuk anggaran 2021
“Persiapan kami dalam bidding lebih kuat daripada negara lain,” kata bos Komite Olimpiade Australia John Coates.
“Yang terpenting adalah dukungan dari tiga tingkatan pemerintahan, dukungan masyarakat, dan fakta bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk lepas dari COVID-19 dan menciptakan lapangan pekerjaan serta membuka peluang pertumbuhan (ekonomi),” tambah dia.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pencalonan tuan rumah Olimpiade bukan untuk "gagah-gagahan"
“Ini adalah tujuan yang baik yang akan membuat IOC terkesan.”
Demi memuluskan proses bidding, PM Australia Scott Morrison sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan Presiden IOC Thomas Bach di Jepang, November lalu.