Bogor, (Antaranews Bogor) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto menilai penting sarapan pagi tidak hanya dipandang dari sisi kesehatan tetapi juga momen kebersamaan yang menjadi penguat sebuah keluarga.
"Pentingnya sarapan tidak hanya dipandang dari dimensi kesehatan, tetapi kebersamaan. Momentum sarapan pagi bersama keluarga tidak kalah dari nilai kesehatan," kata Bima saat membuka acara puncak Peringatan Pekan Sarapan Nasional 2015, di Balai Kota Bogor, Senin.
Ia mengatakan, nilai kesehatan dan kebersamaan keluarga dalam kebiasaan sarapan merupakan momentum yang berharga. Karena di sinilah kualitas waktu bersama keluarga tercipta.
Dikatakannya Pemerintah Kota Bogor tengah mendorong 20 menit waktu kebersamaan keluarga, tujuannya menciptakan keluarga yang bahagia dan harmonis.
"Karena dengan kebersamaan ini menciptakan suasana kerukunan dalam keluarga, ada komunikasi dan interaksi sehingga arti keluarga menjadi utuh," kata Bima.
Menurut Bima lebih lanjut, mensosialisasikan pentingnya sarapan harus dimulai sejak usia dini dengan metode dan inovasi yang strategis.
Ia menceritakan, anak laki-lakinya bernama Ken usia 6 tahun sangat menyukai sepak bola dan bercita-cita ingin menjadi pemain bola, pernah bertanya kepada dirinya kenapa Indonesia tidak pernah masuk ke Piala Dunia.
"Anak saya bertanya, ayah kenapa Indonesia tidak pernah juara dunia dan masuk piala dunia?. Saya kebigungan menjawabnya. Lalu saya jawab sekenanya dengan alasan karena kurang gizi dan sarapan," kata Bima.
Jawaban tersebut lanjut Bima, langsung terserap ke otak anak usia enam tahun yang bercita-cita ingin menjadi pemain bola, sehingga ia rajin dan mau untuk sarapan pagi.
"Jadi butuh strategi metode dan inovasi untuk mendidik anak sarapan sejak dini," katanya.
Bima mengatakan lagi, jumlah masyarakat Indonesia yang biasa sarapan hanya 15 sampai 17 persen, dan dari jumlah itu hanya 1/2 saja yang sarapan dengan asupan gizi sisanya sarapan dengan gizi kurang.
"Jadi penting menyadarkan sarapan dengan asupan gizi yang cukup dan juga menjaga kebersamaan keluarga," katanya.
Kegiatan PESAN 2015 dihadiri juga oleh Direktur Bina Gizi Dirjen Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Dody Izwardi, yang menyampaikan pesan sarapan dengan gizi seimbang menuju generasi sehat berprestasi.
Ia mengatakan, Kementerian Kesehatan telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayan untuk menghidupkan kembali pendidikan gizi yang sudah lama hilang.
"Kita ingin menghidupkan kembali pendidikan gizi di sekolah melalui peran UKS, ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sarapan dengan asupan gizi yang berimbang," katanya.
Pekan Sarapan Nasional (PESAN) 2015 diselenggarakan oleh Pergizian Pangan Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor, diisi dengan kegiatan sarapan bersama ratusan peserta, lalu peluncuran Cakram Alternatif Sarapan Sehat.
Peluncuran dilakukan oleh Ketua Pergizian Pangan Indonesia Prof Hardinsyah, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dan Direktur Bina Gizi Kemenkes.
Acara puncak PESAN itu dihadiri ratusan guru sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, kepala sekolah, perwakilan kader Posyandu, dan Puskesmas.
Turut hadir pula sejumlah pimpinan Musyawarah Kota Bogor, Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat, Kepala Dinas Kesehatan Rubaeha, Kepala Dinas Pendidikan Edgar Suratman, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB Arif Satria, dan Wakil Dekan Prof Ahmad Sulaeman.
Bima: Pentingnya Sarapan Untuk Kesehatan Dan Kebersamaan
Senin, 23 Februari 2015 20:56 WIB
Butuh strategi metode dan inovasi untuk mendidik anak sarapan sejak dini,"