Bogor, (Antaranews Bogor) - Badan Koordinasi Pemerintah dan Pembangunan Wilayah I Bogor, Jawa Barat, mendukung terwujudnya optimalisasi Terminal Baranangsiang yang sudah dua tahun belum terealisasi pembangunannya.

"Terminal Baranangsiang harus segera dilakukan optimalisasi, agar ada perubahan menuju ke arah yang lebih baik," kata Kepala Bakorwil atau BKPP Wilayah I Bogor Eddy Iskandar Muda Nasution di Bogor, Selasa.

Eddy mengatakan Terminal Baranangsiang sudah selayaknya dilakukan optimalisasi karena kondisi terminal saat ini sudah tidak kondusif lagi untuk dijadikan terminal terpedu di tengah kota.

Menurut dia, terhambatnya rencana optimalisasi Terminal Baranangsiang hingga dua tahun harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk Pemerintah Kota Bogor harus segera mempercepat pembangunannya.

"Kami siap mendukung penuh terwujudnya optimalisasi Terminal Baranangsiang," katanya.

Terkait rencana optimalisasi Terminal Baranangsiang, Eddy menyebutkan, pihaknya akan melihat rencana strategis dari Pemerintah Kota Bogor meskipun sampai saat ini pihaknya belum mendapat undangan terkait pembahasan masalah program maupun rencana beskala besar di terminal.

Secara teknis, ia menilai keberadaan Terminal Baranangsiang sudah tepat dan lokasinya yang berada di jantung Kota Bogor memerlukan perhatian khusus, diperlukan perbaikan sektor bangunan maupun infrastruktur serta sarana dan prasaran penunjangnya.

Menurut dia, kerja sama yang digagas oleh Pemerintah Kota Bogor dengan pihak ketiga untuk optimalisasi Terminal Baranangsiang sangat tepat karena dapat memudahkan pemerintah daerah dari sisi anggaran dalam merealisasikan keinginan untuk memperbaiki terminal tersebut.

"Optimalisasi Terminal Baranangsiang harus sesuai dengan perkembangan zama saat ini. Dan posisi terminal sudah tepat di tempatnya semula jangan ada rencana untuk memindahkannya," kata dia.

Terkait sarana penunjang yang akan dibangun di Terminal Baranangsiang, menurut Eddy hal tersebut sudah seharusnya ada, karena hampir di seluruh terminal di dunia memiliki fungsi penunjang yang representatif dan terpadu.

"Jadi tidak ada "single per plus" tetapi dikombinasikan dengan pusat perbelanjaan, sentra perdagangan, bahkan sektor jasa seperti hotel," katanya.

Eddy memberikan catatan agar optimalisasi Terminal Baranangsiang lebih mengedepankan fungsi utama terminal sebagai sarana menurunkan dan menaikkan penumpang dan tempat transportasi umum berhenti.

"Dan yang terpenting adalah fungsi terminalnya harus tetap ada, dan tidak berkurang sedikitpun, malah jika bisa fungsi terminalnya lebih dominan dibandingkan fungsi penunjangnya, supaya terminal tersebut menjadi terminal terpadu untuk mengatasi masalah lalu lintas dan angkutan di Kota Bogor," katanya.

Sementara itu, hingga kini rencana optimalisasi Terminal Baranangsiang masih dalam pembahasan intens antara Pemerintah Kota Bogor dengan pihak ketiga dan pihak terkait lainnya. Sejumlah perbaikan dan perobahan desaen sedang dibahas sebelum pengajuan rencana pembangunan ke Kementerian Perhubungan dilakukan.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014