Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor membuka kembali layanan pengobatan rawat inap dan rawat jalan untuk pasien non-COVID-19, mulai Rabu ini atau berubah dari kebijakan sebelumnya terkait prioritas penanganan pasien dan kasus positif COVID-19
, di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, RSUD Kota Bogor, sebelumnya sempat mengurangi layanan rapat inap dan rawat jalan untuk pasien-COVID, pada saat warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 maupun berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) cukup tinggi.
Menurut Dedie A Rachim, pertimbangannya jumlah tempat tidur dan kamar perawatan yang memenuhi syarat untuk merawat pasien dan kasus positif COVID-19 terbatas, serta upaya pencegahan untuk meminimalisir penularan COVID-19.
Baca juga: RSUD Kota Bogor direncanakan menjadi RS khusus COVID-19
Dedie menjelaskan, di RSUD ada 120 tempat tidur khusus yang disiapkan untuk perawatan PDP dan kasus positif COVID-19. Dari 120 tempat tidur itu ada delapan tempat tidur di delapan ruang isolasi bertekanan negatif, khusus untuk kasus positif COVID-19.
"Ruangan isolasi yang dilengkapi ventilator itu, saat ini digunakan untuk ruangan ICU COVID-19," katanya.
Dari 120 tempat tidur untuk pasien COVID tersebut, saat ini diisi oleh 34 kasus positif COVID-19 yang berada di Blok #, termasuk delapan ruang isolasi bertekanan negatif yang digunakan untuk ICU COVID-19.
Baca juga: Wali Kota Bogor berikan semangat dan motivasi kepada pegawai RSUD Kota Bogor
Menurut Dedie, dengan pertimbangan telah terjadi pelambatan penyebaran COVID-19 yang merupakan dampak dari diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bogor, maka RSUD Kota Bogor membuka kembali layanan rawat inap dan rawat jalan untuk pasien non-COVID-19.
Dedie berharap, dengan dilanjutkannya PSBB ke tahap II serta ditambah PSBB tingkat Provinsi Jawa Barat, maka laju penyebaran COVID-19 di Kota Bogor semakin melambat.
"Semoga dengan penerapan PSBB yang lebih ketat, maka dapat menurunkan potensi penyebaran virus corona di Kota Bogor," katanya.
Baca juga: RSUD kota Bogor batasi layanan poli rawat jalan non-COVID-19
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kota Bogor, kondisi kasus positif Covid-19 di Kota Bogor mengalami stagnan dalam dua hari terakhir yakni tidak ada penambahan kasus positif COVID-19.
Jumlah kasus positif COVID-19 tetap 91 kasus, jumlah kasus sembuh tetap 14 kasus, jumlah kasus meninggal dunia tetap 14 kasus, sehingga jumlah kasus positif dalam perawatan di rumah sakit juga tetap 63 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
, di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, RSUD Kota Bogor, sebelumnya sempat mengurangi layanan rapat inap dan rawat jalan untuk pasien-COVID, pada saat warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 maupun berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) cukup tinggi.
Menurut Dedie A Rachim, pertimbangannya jumlah tempat tidur dan kamar perawatan yang memenuhi syarat untuk merawat pasien dan kasus positif COVID-19 terbatas, serta upaya pencegahan untuk meminimalisir penularan COVID-19.
Baca juga: RSUD Kota Bogor direncanakan menjadi RS khusus COVID-19
Dedie menjelaskan, di RSUD ada 120 tempat tidur khusus yang disiapkan untuk perawatan PDP dan kasus positif COVID-19. Dari 120 tempat tidur itu ada delapan tempat tidur di delapan ruang isolasi bertekanan negatif, khusus untuk kasus positif COVID-19.
"Ruangan isolasi yang dilengkapi ventilator itu, saat ini digunakan untuk ruangan ICU COVID-19," katanya.
Dari 120 tempat tidur untuk pasien COVID tersebut, saat ini diisi oleh 34 kasus positif COVID-19 yang berada di Blok #, termasuk delapan ruang isolasi bertekanan negatif yang digunakan untuk ICU COVID-19.
Baca juga: Wali Kota Bogor berikan semangat dan motivasi kepada pegawai RSUD Kota Bogor
Menurut Dedie, dengan pertimbangan telah terjadi pelambatan penyebaran COVID-19 yang merupakan dampak dari diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bogor, maka RSUD Kota Bogor membuka kembali layanan rawat inap dan rawat jalan untuk pasien non-COVID-19.
Dedie berharap, dengan dilanjutkannya PSBB ke tahap II serta ditambah PSBB tingkat Provinsi Jawa Barat, maka laju penyebaran COVID-19 di Kota Bogor semakin melambat.
"Semoga dengan penerapan PSBB yang lebih ketat, maka dapat menurunkan potensi penyebaran virus corona di Kota Bogor," katanya.
Baca juga: RSUD kota Bogor batasi layanan poli rawat jalan non-COVID-19
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kota Bogor, kondisi kasus positif Covid-19 di Kota Bogor mengalami stagnan dalam dua hari terakhir yakni tidak ada penambahan kasus positif COVID-19.
Jumlah kasus positif COVID-19 tetap 91 kasus, jumlah kasus sembuh tetap 14 kasus, jumlah kasus meninggal dunia tetap 14 kasus, sehingga jumlah kasus positif dalam perawatan di rumah sakit juga tetap 63 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020