Jakarta, (Antaranews Bogor) - Bupati Kudus Musthofa menyatakan tidak berfikir untuk menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-JK pada pemerintahan mendatang, karena apa yang dikerjakan selama ini hanya untuk kepentingan rakyat.
"Masyarakat kan yang menilai bagaimana saya bekerja selama ini di Kudus," kata Musthofa usai bertemu dengan Direktur Utama PT Kereta Api Ignasius Jonan di Jakarta, Rabu.
Menurut dia periode kedua kepemimpinanya di Kudus telah terbiasa dengan target-target yang harus dicapai untuk mensejahterakan rakyat. "Program yang kita canangkan tentunya ada target yang harus dicapai dan bagaimana dampaknya kepada masyarakat," jelasnya.
Ketika ditanya bagaimana jika Jokowi menunjuk sebagai Menteri Koperasi dan UKM, Mustfofa mengatakan dirinya tentu tidak bisa berbuat apa-apa karena itu merupakan perintah dan demi kebaikan bersama.
"Saya selama ini hanya memberdayakan UKM diwilayah Kudus saja," katanya.
Namun yang jelas saya akan melakukan tiga M yaitu melihat, mendengar dan melakukan sesuatu untuk menjadi yang lebih baik dan tentunya untuk kepentingan rakyat.
Musthofa juga mengatakan mempunyai program yang terus dijalankan secara konsisten yaitu sambang desa dimana setiap Selasa malam saya berkumpul dengan warga desa untuk membahas permasalahan yang ada.
"Kami juga memberikan penjelasan kepada warga bahwa diwilayah tersebut mendapat penjelasan anggaran yang didapat dan untuk apa saja. Jadi semua warga tahu apa yang menjadi haknya," ujarnya.
Sementara itu Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Aris Yunanto menilai para kepala daerah yang mempunyai prestasi tentunya cocok untuk masuk dalam kabinet Jokowi-JK.
"Kepala daerah berprestasi cocok untuk menduduki pos menteri sepeti UKM dan Menakertrans," katanya.
Ia juga mengatakan untuk kepala daerah tak cocok untuk menduduki posisi menteri keuangan karena diperlukan keahlian khusus untuk mejabat menteri tersebut. "Kalau setingkat bupati atau wali kota kan langsung bersentuhan dengan rakyatnya jadi cocok menkop UKM atau menteri tenaga kerja," katanya.
Aris menilai, Bupati Kudus Musthofa termasuk salah satu kepala daerah berprestasi yang juga memiliki pola kerja seperti Jokowi.
Musthofa, kata Aris, mempunyai program sambang deso dengan memberikan laporan kepada rakyatnya dengan langsung ke desa-desa untuk bertemu rakyatnya dan mengajak Kudus menjadi lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Masyarakat kan yang menilai bagaimana saya bekerja selama ini di Kudus," kata Musthofa usai bertemu dengan Direktur Utama PT Kereta Api Ignasius Jonan di Jakarta, Rabu.
Menurut dia periode kedua kepemimpinanya di Kudus telah terbiasa dengan target-target yang harus dicapai untuk mensejahterakan rakyat. "Program yang kita canangkan tentunya ada target yang harus dicapai dan bagaimana dampaknya kepada masyarakat," jelasnya.
Ketika ditanya bagaimana jika Jokowi menunjuk sebagai Menteri Koperasi dan UKM, Mustfofa mengatakan dirinya tentu tidak bisa berbuat apa-apa karena itu merupakan perintah dan demi kebaikan bersama.
"Saya selama ini hanya memberdayakan UKM diwilayah Kudus saja," katanya.
Namun yang jelas saya akan melakukan tiga M yaitu melihat, mendengar dan melakukan sesuatu untuk menjadi yang lebih baik dan tentunya untuk kepentingan rakyat.
Musthofa juga mengatakan mempunyai program yang terus dijalankan secara konsisten yaitu sambang desa dimana setiap Selasa malam saya berkumpul dengan warga desa untuk membahas permasalahan yang ada.
"Kami juga memberikan penjelasan kepada warga bahwa diwilayah tersebut mendapat penjelasan anggaran yang didapat dan untuk apa saja. Jadi semua warga tahu apa yang menjadi haknya," ujarnya.
Sementara itu Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Aris Yunanto menilai para kepala daerah yang mempunyai prestasi tentunya cocok untuk masuk dalam kabinet Jokowi-JK.
"Kepala daerah berprestasi cocok untuk menduduki pos menteri sepeti UKM dan Menakertrans," katanya.
Ia juga mengatakan untuk kepala daerah tak cocok untuk menduduki posisi menteri keuangan karena diperlukan keahlian khusus untuk mejabat menteri tersebut. "Kalau setingkat bupati atau wali kota kan langsung bersentuhan dengan rakyatnya jadi cocok menkop UKM atau menteri tenaga kerja," katanya.
Aris menilai, Bupati Kudus Musthofa termasuk salah satu kepala daerah berprestasi yang juga memiliki pola kerja seperti Jokowi.
Musthofa, kata Aris, mempunyai program sambang deso dengan memberikan laporan kepada rakyatnya dengan langsung ke desa-desa untuk bertemu rakyatnya dan mengajak Kudus menjadi lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014