Bogor, (Antaranews Bogor) - Dinas Kesehatan Kota Bogor Jawa Barat mengantisipasi penyebaran virus Ebola melalui jamaah haji dengan melakukan sosialisasi tentang bahaya penyakit mematikan tersebut.
"Terkait Ebola ini yang perlu diantisipasi penyebarannya melalui jamaah haji yang sebentar lagi akan berangkat ke Tanah Saci. Karena di sana peredaran jamaah dari sejumlah negara, yang memungkinkan bisa terjadi penyebaran seperti halnya mers, makanya kita antisipasi," kata Dwi Susanto, programer penyakit Zoonosis Dinas Kesehatan Kota Bogor, kepada Antara di Bogor, Sabtu.
Dwi mengatakan, upaya antisipasi dilakukan dengan sosialisasi ke seluruh jamaah haji secara menyeluruh di setiap kecamatan di Kota Bogor pada saat pelatihan dan pembekalan jamaah haji.
Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan mengenai penyakit Ebola, cara penyebarannya serta bagaimana mencegahnya dengan membiasakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menghindari kontak dengan jamaah dari luar, menjaga kebersihan diri.
"Biasanya mencuci tangan setiap habis beraktivitas maupun sebelum makan. Jangan berbelanja atau makan sembarang tempat, biasanya membersihkan diri," kata Dwi.
Dwi menjelaskan virus Ebola menular melalui cairan tubuh, baik darah, air ludah, lendir, keringat maupun cairan lainnya dari dalam tubuh manusia.
Ebola juga ditetapkan sebagai penyakit berbahaya yang tingkat kematiannya cukup tinggi --seseorang yang terjangkit 90 persen akan meninggal dunia.
"Selain Ebola, kita juga mewaspadai MERS, ini juga kita sampaikan kepada Jamaah haji, agar selama beribadah dapat menjaga kebersihan diri, membiasakan PHBS," katanya.
WHO telah menetapkan Ebola sebagai keadaa darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sehingga seluruh negara diminta untuk mewaspadai virus tersebut.
Menurut Dwi, jamaah haji tidak perlu khawatir sebab dengan menerapkan pola hidup bersih selama beribadah haji, dan pihak Arab Saudi juga telah mengeluarkan larangan bagi negara-negara endemik Ebola untuk melakukan ibadah haji.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Terkait Ebola ini yang perlu diantisipasi penyebarannya melalui jamaah haji yang sebentar lagi akan berangkat ke Tanah Saci. Karena di sana peredaran jamaah dari sejumlah negara, yang memungkinkan bisa terjadi penyebaran seperti halnya mers, makanya kita antisipasi," kata Dwi Susanto, programer penyakit Zoonosis Dinas Kesehatan Kota Bogor, kepada Antara di Bogor, Sabtu.
Dwi mengatakan, upaya antisipasi dilakukan dengan sosialisasi ke seluruh jamaah haji secara menyeluruh di setiap kecamatan di Kota Bogor pada saat pelatihan dan pembekalan jamaah haji.
Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan mengenai penyakit Ebola, cara penyebarannya serta bagaimana mencegahnya dengan membiasakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menghindari kontak dengan jamaah dari luar, menjaga kebersihan diri.
"Biasanya mencuci tangan setiap habis beraktivitas maupun sebelum makan. Jangan berbelanja atau makan sembarang tempat, biasanya membersihkan diri," kata Dwi.
Dwi menjelaskan virus Ebola menular melalui cairan tubuh, baik darah, air ludah, lendir, keringat maupun cairan lainnya dari dalam tubuh manusia.
Ebola juga ditetapkan sebagai penyakit berbahaya yang tingkat kematiannya cukup tinggi --seseorang yang terjangkit 90 persen akan meninggal dunia.
"Selain Ebola, kita juga mewaspadai MERS, ini juga kita sampaikan kepada Jamaah haji, agar selama beribadah dapat menjaga kebersihan diri, membiasakan PHBS," katanya.
WHO telah menetapkan Ebola sebagai keadaa darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sehingga seluruh negara diminta untuk mewaspadai virus tersebut.
Menurut Dwi, jamaah haji tidak perlu khawatir sebab dengan menerapkan pola hidup bersih selama beribadah haji, dan pihak Arab Saudi juga telah mengeluarkan larangan bagi negara-negara endemik Ebola untuk melakukan ibadah haji.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014