Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dirinya tetap negatif COVID-19 setelah menjalani tes kedua virus corona pada Kamis (2/4) menggunakan proses diagnosis terbaru yang mengeluarkan hasil cepat.
"Saya rasa saya melakukan tes ini betul-betul karena penasaran ingin mengetahui seberapa cepat prosesnya," kata Trump, yang juga mendapat hasil negatif pada tes yang dia jalankan bulan lalu setelah melakukan kontak dengan pejabat Brazil yang terpapar corona.
Baca juga: Kasus positif terjangkit COVID-19 WNI di luar negeri mencapai 204 orang
Pejabat Gedung Putih menjelaskan bahwa Trump menjalani tes yang baru dirilis oleh perusahaan kesehatan asal AS, Abbott Laboratories, yang hasilnya bisa keluar dalam waktu 15 menit atau bahkan kurang.
Di sisi lain, dengan kasus infeksi virus corona di AS yang semakin melonjak tinggi, angkanya kini melampaui 240.000 dan 6.000 lebih kasus berujung kematian, Trump menyebut masyarakat AS bisa menggunakan masker jika diperlukan.
Baca juga: Presiden China siap bantu Indonesia atasi COVID-19
"Jika masyarakat ingin menggunakan masker, silakan pakai," ujar Trump dalam temu media harian di Gedung Putih.
Salah satu anggota gugus tugas virus corona AS, dr. Deborah Birx, mengatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sedang memasukkan rekomendasi terkait masker dalam panduan perlindungan yang bisa dilakukan masyarakat secara mandiri.
Dia menyebut hal itu sangat penting agar masyarakat tidak mendapat keamanan semu dengan menganggap diri mereka sudah terlindungi dari virus hanya karena telah mengenakan masker, padahal ada banyak cara lain infeksi terjadi.
Baca juga: Indocement beri bantuan disinfektan untuk desa-desa di Bogor
Sementara itu, masker pelindung bagi para tenaga medis akan dipasok ke kota New York, yang saat ini menjadi episentrum COVID-19 di AS dengan lebih dari 47.000 jumlah kasus terkonfirmasi positif.
Penasihat senior pemerintahan yang juga anggota gugus tugas virus corona, Jared Kushner, menyebut akan mengirimkan sebanyak 200.000 masker N-95 ke jaringan rumah sakit pemerintah di New York hingga bulan depan.
Sumber: Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Saya rasa saya melakukan tes ini betul-betul karena penasaran ingin mengetahui seberapa cepat prosesnya," kata Trump, yang juga mendapat hasil negatif pada tes yang dia jalankan bulan lalu setelah melakukan kontak dengan pejabat Brazil yang terpapar corona.
Baca juga: Kasus positif terjangkit COVID-19 WNI di luar negeri mencapai 204 orang
Pejabat Gedung Putih menjelaskan bahwa Trump menjalani tes yang baru dirilis oleh perusahaan kesehatan asal AS, Abbott Laboratories, yang hasilnya bisa keluar dalam waktu 15 menit atau bahkan kurang.
Di sisi lain, dengan kasus infeksi virus corona di AS yang semakin melonjak tinggi, angkanya kini melampaui 240.000 dan 6.000 lebih kasus berujung kematian, Trump menyebut masyarakat AS bisa menggunakan masker jika diperlukan.
Baca juga: Presiden China siap bantu Indonesia atasi COVID-19
"Jika masyarakat ingin menggunakan masker, silakan pakai," ujar Trump dalam temu media harian di Gedung Putih.
Salah satu anggota gugus tugas virus corona AS, dr. Deborah Birx, mengatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sedang memasukkan rekomendasi terkait masker dalam panduan perlindungan yang bisa dilakukan masyarakat secara mandiri.
Dia menyebut hal itu sangat penting agar masyarakat tidak mendapat keamanan semu dengan menganggap diri mereka sudah terlindungi dari virus hanya karena telah mengenakan masker, padahal ada banyak cara lain infeksi terjadi.
Baca juga: Indocement beri bantuan disinfektan untuk desa-desa di Bogor
Sementara itu, masker pelindung bagi para tenaga medis akan dipasok ke kota New York, yang saat ini menjadi episentrum COVID-19 di AS dengan lebih dari 47.000 jumlah kasus terkonfirmasi positif.
Penasihat senior pemerintahan yang juga anggota gugus tugas virus corona, Jared Kushner, menyebut akan mengirimkan sebanyak 200.000 masker N-95 ke jaringan rumah sakit pemerintah di New York hingga bulan depan.
Sumber: Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020