Bupati Bogor Ade Yasin mengaku akan mengerahkan TNI dari satuan Korem 061/Suryakancana untuk menebang 501 pohon sawit di Cigudeg, Kabupaten Bogor dalam rangka penyiapan lahan untuk hunian tetap (huntap) korban bencana awal tahun 2020.
"Tentara itu yang nebang pohonnya, minta bantuan ke Pak Danrem. Kesiapan TNI nanti mungkin dalam minggu ini," ujarnya usai rapat terbatas di Pendopo Bupati, Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat, Selasa (17/3) sore.
Baca juga: Bangun huntap korban bencana Bogor, warga dilibatkan tebang ratusan pohon sawit
Baca juga: Yayasan Abdullah Al Awadi akan danai pembangunan huntap korban bencana Bogor
Ia mengatakan, lahan seluas 3,8 hektare milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Cikasungka itu rencananya akan dibangun sebanyak 223 unit huntap.
Menurutnya, pembangunan huntap digarap langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan anggaran sekitar Rp50 juta untuk setiap satu huntara.
Namun, politisi partai berlambang Ka'bah itu menganggap lahan 3,8 hektare masih jauh dari kebutuhan yang diperkirakan mencapai 2.000 huntap. Hal itu membuat ia kembali mengajukan ke PTPN VIII Cikasungka untuk memperluas area relokasi menjadi 28,02 hektare.
Baca juga: Hanya 248 keluarga korban bencana di Bogor yang ajukan huntara
Baca juga: 501 pohon dirobohkan untuk bangun huntap korban bencana di Bogor
Ade Yasin menerangkan, lahan seluas 28,02 hektare di Desa Sukaraksa itu diperkirakan hanya cukup untuk membangun 1.400 huntap, sedangkan sisanya 200 huntap akan dibangun di Desa Sukamaju dengan luas lahan 5,6 hektare.
Di samping itu, Pemkab Bogor juga mengajukan pembangunan 400 unit huntap di Desa Urug Kecamatan Sukajaya dengan luas lahan 10,3 hektar yang juga masih milik PTPN VIII Cikasungka.
"Di Sukajaya hanya sebagian kecil karena beberapa wilayah di Sukajaya tak boleh dibangun karena masuk zona merah seperti Desa Cileuksa, Cisarua, dan Pasir Madang," kata Ade Yasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Tentara itu yang nebang pohonnya, minta bantuan ke Pak Danrem. Kesiapan TNI nanti mungkin dalam minggu ini," ujarnya usai rapat terbatas di Pendopo Bupati, Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat, Selasa (17/3) sore.
Baca juga: Bangun huntap korban bencana Bogor, warga dilibatkan tebang ratusan pohon sawit
Baca juga: Yayasan Abdullah Al Awadi akan danai pembangunan huntap korban bencana Bogor
Ia mengatakan, lahan seluas 3,8 hektare milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Cikasungka itu rencananya akan dibangun sebanyak 223 unit huntap.
Menurutnya, pembangunan huntap digarap langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan anggaran sekitar Rp50 juta untuk setiap satu huntara.
Namun, politisi partai berlambang Ka'bah itu menganggap lahan 3,8 hektare masih jauh dari kebutuhan yang diperkirakan mencapai 2.000 huntap. Hal itu membuat ia kembali mengajukan ke PTPN VIII Cikasungka untuk memperluas area relokasi menjadi 28,02 hektare.
Baca juga: Hanya 248 keluarga korban bencana di Bogor yang ajukan huntara
Baca juga: 501 pohon dirobohkan untuk bangun huntap korban bencana di Bogor
Ade Yasin menerangkan, lahan seluas 28,02 hektare di Desa Sukaraksa itu diperkirakan hanya cukup untuk membangun 1.400 huntap, sedangkan sisanya 200 huntap akan dibangun di Desa Sukamaju dengan luas lahan 5,6 hektare.
Di samping itu, Pemkab Bogor juga mengajukan pembangunan 400 unit huntap di Desa Urug Kecamatan Sukajaya dengan luas lahan 10,3 hektar yang juga masih milik PTPN VIII Cikasungka.
"Di Sukajaya hanya sebagian kecil karena beberapa wilayah di Sukajaya tak boleh dibangun karena masuk zona merah seperti Desa Cileuksa, Cisarua, dan Pasir Madang," kata Ade Yasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020