Dua kasus kebakaran yang terjadi di lokasi berbeda menyebabkan pabrik pengolahan kayu di Kecamatan Cikembar dan satu unit rumah di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hangus dilalap si jago merah.
Meskipun tidak ada korban jiwa kebakaran yang menghanguskan pabrik pengolahan kayu di Kampung Cikareo, Desa Bojongkembar dan satu unit rumah di Kampung Cilampahan, RT 04/06, Desa Cimenteng kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.
"Api yang membakar pabrik pengolahan kayu itu berhasil dipadamkan dengan mengerahkan empat unit kendaraan dan 30 personel pemadam kebakaran, penyebab kebakaran ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," kata Kepala Damkar Posko Cibadak, Kabupaten Sukabumi Dedi Mulyadi kepada wartawan di Sukabumi, Senin.
Baca juga: Kebakaran terjadi di pabrik kosmetik PT Kino Indonesia , Sukabumi
Informasi yang dihimpun, kebakaran yang terjadi pada Senin, (9/3) sekitar pukul 14.30 WIB itu api bersumber dari salah satu gudang tempat pengolahan kayu, karena di pabrik tersebut mayoritas barangnya mudah terbakar mengakibatkan dengan cepat membesar dan menjalar hampir ke seluruh bagian.
Pegawai pabrik yang melihat api terus berkobar mencoba memadamkannya dengan alat seadanya dan baru bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian setelah empat unit kendaraan damkar tiba di lokasi dan saat ini masih dalam pendinginan untuk memastikan tidak ada bara api yang masih menyala.
Sementara, Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna kebakaran yang menghanguskan satu unit rumah di Kecamatan Curugkembar diduga berasal dari kompor gas yang menyala.
Baca juga: Pedagang bahan pokok rugi hingga puluhan juta akibat kebakaran pasar
Diduga kompor tersebut bocor dan api langsung membesar akibatnya rumah yang dihuni dua jiwa tersebut hangus dan rata dengan tanah serta pemilik rumah tidak berhasil menyelamatkan harta bendanya.
"Akibat kebakaran ini, kerugian korban ditaksir mencapai Rp150 juta dan pemilik rumah sudah diungsikan ke rumah kerabatnya terdekat. Pada kejadian ini tidak ada korban jiwa dan untuk bantuan darurat sudah diberikan," katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat meskipun saat ini curah hujan cukup tinggi, tetapi potensi terjadinya kebakaran cukup tinggi. Biasanya penyebab kebakaran dari korsleting listrik dan kompor yang menyala.
Baca juga: Lagi, Pasar penampungan di Sukabumi kembali terbakar
Maka dari itu, warga agar tidak melakukan aktivitas yang bisa berpotensi terjadinya kebakaran dan selalu memeriksa jaringan listrik dan kompor saat akan meninggalkan rumah. (KR-ADR)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Meskipun tidak ada korban jiwa kebakaran yang menghanguskan pabrik pengolahan kayu di Kampung Cikareo, Desa Bojongkembar dan satu unit rumah di Kampung Cilampahan, RT 04/06, Desa Cimenteng kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.
"Api yang membakar pabrik pengolahan kayu itu berhasil dipadamkan dengan mengerahkan empat unit kendaraan dan 30 personel pemadam kebakaran, penyebab kebakaran ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," kata Kepala Damkar Posko Cibadak, Kabupaten Sukabumi Dedi Mulyadi kepada wartawan di Sukabumi, Senin.
Baca juga: Kebakaran terjadi di pabrik kosmetik PT Kino Indonesia , Sukabumi
Informasi yang dihimpun, kebakaran yang terjadi pada Senin, (9/3) sekitar pukul 14.30 WIB itu api bersumber dari salah satu gudang tempat pengolahan kayu, karena di pabrik tersebut mayoritas barangnya mudah terbakar mengakibatkan dengan cepat membesar dan menjalar hampir ke seluruh bagian.
Pegawai pabrik yang melihat api terus berkobar mencoba memadamkannya dengan alat seadanya dan baru bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian setelah empat unit kendaraan damkar tiba di lokasi dan saat ini masih dalam pendinginan untuk memastikan tidak ada bara api yang masih menyala.
Sementara, Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna kebakaran yang menghanguskan satu unit rumah di Kecamatan Curugkembar diduga berasal dari kompor gas yang menyala.
Baca juga: Pedagang bahan pokok rugi hingga puluhan juta akibat kebakaran pasar
Diduga kompor tersebut bocor dan api langsung membesar akibatnya rumah yang dihuni dua jiwa tersebut hangus dan rata dengan tanah serta pemilik rumah tidak berhasil menyelamatkan harta bendanya.
"Akibat kebakaran ini, kerugian korban ditaksir mencapai Rp150 juta dan pemilik rumah sudah diungsikan ke rumah kerabatnya terdekat. Pada kejadian ini tidak ada korban jiwa dan untuk bantuan darurat sudah diberikan," katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat meskipun saat ini curah hujan cukup tinggi, tetapi potensi terjadinya kebakaran cukup tinggi. Biasanya penyebab kebakaran dari korsleting listrik dan kompor yang menyala.
Baca juga: Lagi, Pasar penampungan di Sukabumi kembali terbakar
Maka dari itu, warga agar tidak melakukan aktivitas yang bisa berpotensi terjadinya kebakaran dan selalu memeriksa jaringan listrik dan kompor saat akan meninggalkan rumah. (KR-ADR)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020