Bogor, (Antaranews Bogor) - Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI), Dr Ir Arif Satria mengatakan, momen pemilihan presiden saat ini harusnya memberikan hal yang nyata dan keberpihakan kepada pertanian dalam arti luas.

Keberpihakan itu bukan hanya sebagai dagangan kampanye atau exploitasi politik, dan jargon-jargon politik yang tidak pernah direalisasikan.

"Pembenahan dan perbaikan harus terus menerus dilakukan bagi sektor yang sangat vital ini," kata Arif dalam surat elektronik yang dikirimkannya kepada Antara, di Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Arif menjelaskan, sektor pertanian diharapkan dapat berperan sebagai salah satu pilar utama untuk penopang peradaban bangsa Indonesia.

Menurut dia, sektor pertanian bagi bangsa Indonesia memegang peran kunci dalam pengembangan perekonomian nasional. Peran tersebut diantaranya adalah sebagai penyedia pangan bagi 245 juta penduduknya.

Penyedia 38,07 juta lapangan kerja (33,32 persen) dari total tenaga kerja), penyedia 87 persen bahan baku industri kecil dan menengah, penyumbang 14,72 PDB, penghasil devisa negara 43,37 miliar dolar AS, sumber utama 70 persen pendapatan rumah tangga pedesaan (Kementerian Pertanian, 2012) serta potensial bagi pengembangan industri domestik.

"Ada empat hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin yang akan datang yakni sumber daya manusia, dukungan lembaga pembiayaan, produksi, distribusi dan pasar," ujar Arif yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Arif menyebutkan, Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) dalam proses pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden yang sedang berlangsung saat ini memiliki sikap politik. Sebagai organisasi yang menaungi sarjana pertanian seluruh Indonesia, PISPI berada dalam posisi netral.

"PISPI bangga kepada para capres yang masing-masing telah menyatakan komitmen untuk memperkuat pertanian Indonesia. Oleh karena itu, siapapun yang terpilih menjadi Presiden RI haruslah konsisten memegang dan mewujudkan janji-janji selama kampanye untuk memprioritaskan pertanian sebagai pilar pembangunan bangsa," ujar Arif.

Dia menambahkan, sikap politik PISPI lainnya, mengusulkan agar pengelolaan lembaga yang menangani pertanian dan perikanan harus dipimpin kalangan profesional.

Sesuai dengan ketetapan KPU Pusat, Pemilihan Presiden 2014 ini diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014