Bekasi (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengarahkan warganya untuk membudidayakan ikan konsumsi jenis lele dan mujair karena cocok dengan iklim perkotaan.
"Selama ini Kota Bekasi identik dengan budidaya ikan hias, padahal ikan konsumsi pun tidak kalah konsumennya," kata Kepala Seksi Bina Pertenakan dan Perikanan Dispera Wadi Rimal, di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, lele dan mujair merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang potensial dikembangbiakan di wilayah perkotaan.
"Karena kedua jenis ikan itu didukung iklim yang cocok serta permintaan ikan konsumsi di Jabodetabek yang sangat tinggi," katanya.
Untuk itu, Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi berinisiatif memberikan penyuluhan tentang bagaimana membudidayakan ikan konsumsi kepada masyarakat di 12 kecamatan Kota Bekasi.
Dikatakan Wadi, penyuluhan yang dilakukan pihaknya kepada perwakilan warga di setiap kecamatan berupa cara memberi makan yang baik, mengganti air, hingga proses pembibitan.
"Para peternak ikan walaupun sudah mengerti cara membudidayakannya, tetapi masih banyak peternak yang melupakan hal-hal penting dalam perawatan ikan. Khususnya dalam pembuahan, oleh karena itu dalam hal ini kami terangkan dengan detail," katanya.
Dikatakan Wadi, sejauh ini pihaknya telah memberikan penyuluhan kepada masyarakat di enam kecamatan yang sudah membudidayakan ikan hias maupun ikan konsumsi.
Wilayah itu di antaranya adalah Kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Pondokmelati, Pondokgede dan Rawalumbu.
Dia juga menganjurkan bahwa ternak ikan jenias tersebut tidak memerlukan makanan ataupun obat yang mengandung kimia.
"Karena iklimnya tropis di Kota Bekasi sudah sangat cocok dengan dua jenis ikan itu," katanya.
Salah satu peternak, Saiman, mengaku telah memulai bisnis ikan konsumsi jenias lele sejak 2012 lalu.
"Saya biasa memasarkan hasil ternak lele saya kepada para pedagang pecel lele di sekitar rumah saya," kata warga Kecamatan Jatiasih itu.
Menurutnya, rata-rata lele yang dijual kepada pedagang mencapai Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram.
"Sekarang saya sanggup menyuplai sampai delapan pedagang pecel lele di Bekasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Selama ini Kota Bekasi identik dengan budidaya ikan hias, padahal ikan konsumsi pun tidak kalah konsumennya," kata Kepala Seksi Bina Pertenakan dan Perikanan Dispera Wadi Rimal, di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, lele dan mujair merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang potensial dikembangbiakan di wilayah perkotaan.
"Karena kedua jenis ikan itu didukung iklim yang cocok serta permintaan ikan konsumsi di Jabodetabek yang sangat tinggi," katanya.
Untuk itu, Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi berinisiatif memberikan penyuluhan tentang bagaimana membudidayakan ikan konsumsi kepada masyarakat di 12 kecamatan Kota Bekasi.
Dikatakan Wadi, penyuluhan yang dilakukan pihaknya kepada perwakilan warga di setiap kecamatan berupa cara memberi makan yang baik, mengganti air, hingga proses pembibitan.
"Para peternak ikan walaupun sudah mengerti cara membudidayakannya, tetapi masih banyak peternak yang melupakan hal-hal penting dalam perawatan ikan. Khususnya dalam pembuahan, oleh karena itu dalam hal ini kami terangkan dengan detail," katanya.
Dikatakan Wadi, sejauh ini pihaknya telah memberikan penyuluhan kepada masyarakat di enam kecamatan yang sudah membudidayakan ikan hias maupun ikan konsumsi.
Wilayah itu di antaranya adalah Kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Pondokmelati, Pondokgede dan Rawalumbu.
Dia juga menganjurkan bahwa ternak ikan jenias tersebut tidak memerlukan makanan ataupun obat yang mengandung kimia.
"Karena iklimnya tropis di Kota Bekasi sudah sangat cocok dengan dua jenis ikan itu," katanya.
Salah satu peternak, Saiman, mengaku telah memulai bisnis ikan konsumsi jenias lele sejak 2012 lalu.
"Saya biasa memasarkan hasil ternak lele saya kepada para pedagang pecel lele di sekitar rumah saya," kata warga Kecamatan Jatiasih itu.
Menurutnya, rata-rata lele yang dijual kepada pedagang mencapai Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram.
"Sekarang saya sanggup menyuplai sampai delapan pedagang pecel lele di Bekasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014