Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Sukabumi, Jawa Barat, mengantisipasi penyebaran virus corona alias Covid-19 yang bisa dibawa oleh tenaga kerja asing (TKA) dengan menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar.

"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona ke Indonesia," kata Kapala Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Sukabumi Nurudin di Sukabumi, Selasa.

Menurut dia, langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa negara hadir untuk melindungi warganya dan kedaulatan seperti mencegah masuknya virus mematikan itu agar tidak menyebar di Indonesia khususnya wilayah tugas Kantor Imigrasi Sukabumi antara lain Kota dan Kabupaten Sukabumi, serta Kabupaten Cianjur.

Saat ini terjadi hiruk pikuk terkait corona, sehingga dari sisi keimigrasiannya pihaknya ingin menyebarkan informasi terkait Covid-19 baik segi aturan. Selain itu, jumlah TKA dan warga Cina yang berada di Kabupaten Sukabumi terdapat 143 orang, Kota Sukabumi empat orang dan Kabupaten Cianjur sebanyak 92 orang.

Baca juga: Lebih waspada, Tiga WNI kru kapal Diamond Princess dilaporkan terinfeksi virus corona

Pihaknya memastikan WNA Cina itu saat ini dalam kondisi aman namun sesuai Permenkumham nomor 3 tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan, Visa dan Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa bagi WNA Cina mereka belum bisa pulang karena keterbatasan sarana angkut ke negaranya.

Karena itu, jika diantara mereka yang visanya habis pihaknya akan membuatkan izin tinggal darurat selama 30 hari atau sampai aturan lainnya terkait pemulangan warga dari Negara Tirai Bambu tersebut.

"Tapi hingga saat ini belum ada warga Cina yang visanya habis, karena biasanya mereka yang datang menggunakan visa tinggal sementara yang lamanya hingga satu tahun. Kedatangan ratusan WNA itu pun sebelum Covid-19 mewabah di China, sehingga kecil kemungkinan tertular namun tetap dalam pengawasan kami bersama dinkes setempat," tambahnya.

Baca juga: Nah, Direktur RS Wuhan China meninggal akibat virus corona

Sementara, Sekretaris Dinkes Kabupaten Sukabumi Gunantoro mengatakan pihaknya sudah melakukan kesiapsigaan pencegahan ini dengan menyebar seluruh tenaga kesehatannya mulai dari rumah sakit hingga puskesmas untuk melakukan pemantauan dan pengawasan.

Apabila ditemukan kasus diduga terinfeksi Covid-19 maka petugas surveillance harus langsung melakukan penanggulangan seperti membawa ke rumah sakit untuk diisolasi dan mengambil sample untuk diuji laboratorium.

Terkait keberadaan orang asing khususnya yang dari Cina, pihaknya berkoordinasi dengan Disnakertrans setempat untuk melakukan pengawasan, langkah ini dilakukan agar benar-benar dipastikan tidak ada dari mereka yang terjangkit COVID-19.

Baca juga: Measpadai penularan virus corona, IWAS pun diundur

"Hingga saat ini belum ditemukan ada kasus corona di Kabupaten Sukabumi, sebelumnya sempat ada terduga tetapi setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien tersebut hanya Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah," katanya.

Di tempat yang sama, Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah I Bogor Disnakertrans Jabar Sohuturon Hutapea mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah perusahaan yang ada di wilayah tugasnya khususnya yang menggunakan jasa TKA agar memastikan dahulu mereka sehat sebelum ditempatkan di perusahaannya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020