Bogor (Antaranews Bogor) - Sejumlah oknum yang mengaku anggota LSM Laskar Merah Putih dan wartawan melakukan intimidasi kepada pelaku usaha di wilayah Ciomas, Kabupaten Bogor.

Peristiwa itu dialami oleh usaha Ikan Hias PT Maram Aquatic beralamat di Jalan Cipayung No 24, Desa Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ini sudah yang ketiga kalinya mereka datang ke kantor mengaku dari LSM lokal Bogor Laskar Merah Putih dan wartawan, mereka mempertanyakan izin usaha kami," kata Nurmalia Ulfa, staf PT Maram Aquatic kepada Antara, di Bogor, Rabu.

Menurut Ulfa oknum LSM dan wartawan tersebut berjumlah 10 orang, di mana mereka datang mempermasalahkan izin usaha PT Maram Aquatic yang disebut menyalahi Peraturan Daerah (Perda) karena tidak memiliki izin.

Dari nada bicara para wartawan dan LSM tersebut, kata dia, terkesan mengitimidasi akan melaporkan hal tersebut kepada dinas terkait dan akan menutup usaha perusahan ekspor ikan hias tersebut.

Kelompok yang mengaku wartawan itu berjumlah lima orang mengaku sebagai wartawan harian lokal dan koran nasional Kompas.

Salah satu wartawan yang mengaku-ngaku sebagai wartawan Kompas menuliskan namanya Yanti dan menyertakan nomor telpon 0878-88998438 di buku tamu.

Sedangkan sisanya hanya menuliskan identitas pers pada buku tamu.

"Mereka sudah tiga kali datang, termasuk pada Selasa (20/5) sore), dan mengacam akan memberitakan di koran kalau izin usaha ikan hias itu `bodong`," katanya.

Menurut Ulfa setelah pihaknya melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinannya, dan menelusuri terkait perizinan usaha ternyata tidak ada permasalahan karena usaha mereka termasuk kategori izin usaha.

"Tapi setelah dibantu oleh anggota Babinsa (bintara pembina desa), saat pimpinan saya menghadapi kedatangan mereka, mereka seperti sopan dan tidak berani mengancam lagi," katanya.

Ulfa mengatakan, dari informasi anggota Babinsa, kelompok yang mengaku LSM dan wartawan tersebut kerap mendatangi sejumlah perusahaan di wilayah Ciomas.

Mereka akan membuat kegaduhan sampai mendapatkan uang.

"Tetapi untungnya kami tidak sampai jadi korbannya, karena setelah datang anggota Babinsa mereka pergi dan ngomong secara sopan," demikian Nurmaila Ulfa.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014