PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan bahwa insiden longsor di lokasi pembangunan jalur ganda atau doubletrack tepatnya di Desa Watesjaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu, tidak mengganggu perjalanan kereta api jurusan Bogor-Sukabumi.
"Seluruh perjalanan pada lintasan tersebut tetap dapat berlangsung normal," ujar Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta, Eva Chairunisa saat dihubungi Antara di Bogor usai kejadian.
Menurutnya, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB itu tidak berakibat pada rusaknya sarana prasarana yang kini digunakan sebagai penunjang operasional Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi maupun arah sebaliknya.
"Terkait peristiwa longsor tersebut tdak menyebabkan dampak pada prasarana perkeretaapian," kata perempuan yang akrab disapa Eva itu.
Seperti diketahui, sebanyak lima orang tertimbun longsoran di lokasi pembangunan jalur ganda Desa Watesjaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu.
"Sekitar pukul 08.00 WIB di kilometer 19/900 Desa Watesjaya telah terjadi tanah longsor di lokasi pembangunan doubletrack saat pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter," kata Camat Cigombong, Basrowi kepada Antara di Bogor.
Ia menyebutkan, lima orang yang tertimbun itu merupakan pekerja proyek doubletrack dari PT Hapsaka Mas. Dua di antaranya Muhamad Hanapi (30) dan Tri Wisnu Mukti (34) dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya Sarpin alias Kiswanto (30), Sukardi (44), dan Parjo dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dalam kondisi selamat.
Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 07.00 WIB sebanyak delapan orang pekerja tengah melakukan pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB tiba-tiba tebingannya longsor.
"Empat orang pekerja bisa melarikan diri, dan empat orang pekerja lainnya tertimbun. Tapi setelah dilakukan pencarian dengan alat berat ditemukan ada lima orang. Tiga selamat, dua meninggal," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Seluruh perjalanan pada lintasan tersebut tetap dapat berlangsung normal," ujar Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta, Eva Chairunisa saat dihubungi Antara di Bogor usai kejadian.
Menurutnya, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB itu tidak berakibat pada rusaknya sarana prasarana yang kini digunakan sebagai penunjang operasional Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi maupun arah sebaliknya.
"Terkait peristiwa longsor tersebut tdak menyebabkan dampak pada prasarana perkeretaapian," kata perempuan yang akrab disapa Eva itu.
Seperti diketahui, sebanyak lima orang tertimbun longsoran di lokasi pembangunan jalur ganda Desa Watesjaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu.
"Sekitar pukul 08.00 WIB di kilometer 19/900 Desa Watesjaya telah terjadi tanah longsor di lokasi pembangunan doubletrack saat pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter," kata Camat Cigombong, Basrowi kepada Antara di Bogor.
Ia menyebutkan, lima orang yang tertimbun itu merupakan pekerja proyek doubletrack dari PT Hapsaka Mas. Dua di antaranya Muhamad Hanapi (30) dan Tri Wisnu Mukti (34) dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya Sarpin alias Kiswanto (30), Sukardi (44), dan Parjo dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dalam kondisi selamat.
Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 07.00 WIB sebanyak delapan orang pekerja tengah melakukan pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB tiba-tiba tebingannya longsor.
"Empat orang pekerja bisa melarikan diri, dan empat orang pekerja lainnya tertimbun. Tapi setelah dilakukan pencarian dengan alat berat ditemukan ada lima orang. Tiga selamat, dua meninggal," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019