Personel Pos Mahen Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Negara Kesatuan Republik Indonesia - Republik Demokratik Timoer Leste (RIRDTL) Yonif Raider 142/KJ terus melaksanakan tugas pokok dalam menjaga keutuhan NKRI dengan harus melewati jalur terjal dan tandus di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melihat dan menjaga patok batas negara.
Sepanjang garis perbatasan sektor timur NKRI di Desa Baudaok, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, NTT, anggota Satgas Pamtas harus melewati jalur yang tandus dan terjal guna memastikan posisi patok batas negara tidak ada perubahan atau hal lainnya, kata Dansatgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin, melalui rilis yang diterima ANTARA, Sabtu.
Diungkapkan Dansatgas, patroli patok batas RI-RDTL merupakan tugas pokok Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ karena dalam menjaga perbatasan TNI hanya memiliki satu tujuan yaitu mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga patroli patok dilaksanakan dengan berjalan kaki agar lebih teliti dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Kegiatan ini dipimpin oleh Wadanpos Mahen Serda Rangga Mulyono yang mana sesuai dengan SOP personel patroli patok berjumlah tujuh orang yang terdiri atas Kelompok Pam Depan dua orang, kelompok penyergap dua orang dan satu orang sebagai pengamanan belakang," kata Letkol Inf Ikhsanudin.
Baca juga: Mendagri paparkan capaian kebijakan pembangunan wilayah perbatasan
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Kabupaten Belu merupakan daerah dengan medan berbukit batu dan lembah yang sangat curam serta sungai yang kering dengan bebatuan besar saat musim kemarau, yang mana memerlukan kewaspadaan dan ekstra hati-hati dalam setiap langkah personel tim patroli patok.
Hal ini tidak menyurutkan semangat personel Pos Mahen Satgas Pamyas Yonif Raider 142/KJ dalam menjaga keutuhan NKRI, kata Ikhsanudin.
Seperti yang dilakukan personel Pos Mahen, tim patroli patok harus mengecek secara teliti satu persatu patok yang sudah menjadi tanggungjawab mereka, dengan semangat merah putih dan tulus ikhlas serta jiwa pantang menyerah yang terletak pada setiap prajurit TNI maka tugas ini akan terasa ringan.
"Hasil patroli patok Pos Mahen dilaporkan kepada Komando Atas dengan kondisi patok yang ditemukan tidak seluruhnya dalam keadaan baik, akan tetapi ada patok batas Negara yang rusak dan bahkan ada juga patok batas Negara yang hilang, khususnya patok batas Negara yang berada dipinggir sungai akibat terbawa arus karena derasnya sungai pada saat musim hujan dan sungai dalam kondisi meluap.
Terpisah, Prada Wendi Yolanda selaku personel Pos Mahen yg mengikuti patroli patok batas Negara menyampaikan prinsipnya dalam melaksanakan pengamanan perbatasan RI-RDTL.
"Apapun bentuk yang akan mengancam keselamatan Bumi Pertiwi, kami TNI siap sebagai garda terdepan dan benteng terakhir dalam menjaga NKRI," kata Letkol Inf Ikhsanudin.
Selain itu juga masih banyak kegiatan yang dilaksanakan Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ dalam melaksanakan tugas negara pada operasi di perbatasan negara RI-RDTL yang berada di Kecamatan Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Mendagri bahas pembangunan wilayah perbatasan di IPB
Ragam kegiatan
Kegiatan terakhir yang dilakukan Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ di Dusun Eok Oan Desa Fatuba, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT adalah penyuluhan pertanian kepada warga setempat di perbatasan negara.
Dansatgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin, mengatakan dengan berbekal pengetahuan yang didapat dari Dinas Pertanian Provinsi Jambi saat menerima pembekalan pertanian dalam rangka penyiapan Pratugas Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ, maka kami berinisiatif untuk membawa bibit tanaman dan obat vitamin dari home base agar dapat membantu perekonomian masyarakat perbatasan untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
"Kegiatan ini dipimpin oleh Serda Ryan selaku Wadanpos Fatubesi beserta enam orang personel lainnya, sesuai dengan SOP dalam melaksanakan suatu kegiatan di daerah penugasan, dua orang personel disiagakan untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menghindari sesuatu hal yang tidak kita inginkan," kata Letkol Inf Ikhsanudin.
Sebagaimana diketahui bersama, perlunya diberikan pengetahuan baru kepada masyarakat tentang pertanian khusus pengelolahan lahan kosong untuk dijadikan sebagai lahan berkebun sayur, maka personel Pos Fatubesi memberikan pengetahuan dan penyuluhan terhadap masyarakat guna memanfaatkan lahan kosong dijadikan sebagai lahan berkebun, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menanam dan memanen hasil tanaman mereka sendiri.
Seperti yang dilakukan personel Pos Fatubesi, merupakan wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat dibidang pertanian, dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong menjadi perkebunan yang berguna untuk membantu perekonomian masyarakat perbatasan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini dilakukan secara rutin sebagai program Binter Satnonkowil dengan memberikan pengetahuan penyuluhan tentang bercocok tanam yang baik dan benar, selain itu personel Pos Fatubesi juga dapat mendekatkan diri dan berinteraksi secara langsung dengan penduduk di perbatasan.
Albertus (35) mengucapkan terima kasih kepada personel Pos Fatubesi Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak TNI yang telah memberikan penyuluhan tentang cara bercocok tanam, kegiatan ini sangat penting bagi penduduk, karena selama ini cara kami bercocok tanam tidak sama dengan apa yang sampaikan oleh Bapak TNI," katanya.
Sementara itu disampaikan Tison Taek (40) bahwa ia sangat senang dan berterima kasih atas penyuluhan dan bantuan yang diberikan personel Pos Fatubesi sehingga kami disini sangat senang atas kehadiran bapak-bapak TNI dan bantuan yang berikan bapak TNI berupa vitamin tanaman dan bibit sayuran sangat berguna bagi kami yang tinggal di perbatasan, obat vitamin ini dapat kami gunakan agar tanaman lebih subur dan bibit sayuran ini dapat kami tanam di tempat yang baru untuk memperbanyak hasil nantinya.
Senada yang disampaikan Dansatgas, Serda Ryan selaku Wadanpos Fatubesi mengatakan semoga apa yang kami berikan dapat mengatasi kesulitan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan baru di Dusun Eok Oan Desa Fatubaa Kec. Tasifeto Timur Kab. Belu NTT.
"Kami berharap apa yang kami berikan dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga terjalin ikatan kekeluargaan yang humanis dan harmonis antara TNI dan masyarakat di Desa Fatubaa," katanya.
Sementara itu di pos lainnya yakni Pos Fohululik, anggota Satgas Pamtas melakukan sosialisasi mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dimusim kemarau dalam wilayah perbatasan negera.
Personel Pos Fohululik Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ membantu masyarakat membuka lahan perkebunan untuk persiapan bercocok tanam pada musim hujan di Dusun Fohululik Desa Lutharato, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, NTT.
Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan dan kelestarin alam di daerah perbatasan melalui kepedulian personel Pos Fohululik terhadap masyarakat desa binaan sehingga dapat terwujud hubungan harmonis dalam menjalin komunikasi yang baik.
Kegiatan dipimpin oleh Serda Fernando J Saputra beserta lima orang personel lainnya, sesuai dengan SOP dan hal ini dalam rangka menghindari sesuatu hal yang tidak kita inginkan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan yang tidak kita inginkan sehingga personel Pos Fohululik mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran dengan langsung membantu masyarakat dalam menebas lahan untuk berkebun dan bercocok tanam pada saat musim hujan nanti.
Yang dilakukan personel Pos Fohululik langsung membaur dengan masyarakat untuk menebas lahan perkebunan milik warga masyarakat yang dilaksanakan secara bersama-sama sehingga dapat mempercepat proses penebasannya.
Satgas Pamtas Yonif 142/KJ selama sembilan bulan akan menjalani tugas negara menjaga wilayah perbatasan negara RI-Timor Leste, tepatnya di Kabupaten Belu, NTT dan sebelum melaksanakan tugas personil TNI telah dibekali oleh beragam ilmu dari berbagai sektor guna mengayomi warga di perbatasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Sepanjang garis perbatasan sektor timur NKRI di Desa Baudaok, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, NTT, anggota Satgas Pamtas harus melewati jalur yang tandus dan terjal guna memastikan posisi patok batas negara tidak ada perubahan atau hal lainnya, kata Dansatgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin, melalui rilis yang diterima ANTARA, Sabtu.
Diungkapkan Dansatgas, patroli patok batas RI-RDTL merupakan tugas pokok Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ karena dalam menjaga perbatasan TNI hanya memiliki satu tujuan yaitu mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga patroli patok dilaksanakan dengan berjalan kaki agar lebih teliti dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Kegiatan ini dipimpin oleh Wadanpos Mahen Serda Rangga Mulyono yang mana sesuai dengan SOP personel patroli patok berjumlah tujuh orang yang terdiri atas Kelompok Pam Depan dua orang, kelompok penyergap dua orang dan satu orang sebagai pengamanan belakang," kata Letkol Inf Ikhsanudin.
Baca juga: Mendagri paparkan capaian kebijakan pembangunan wilayah perbatasan
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Kabupaten Belu merupakan daerah dengan medan berbukit batu dan lembah yang sangat curam serta sungai yang kering dengan bebatuan besar saat musim kemarau, yang mana memerlukan kewaspadaan dan ekstra hati-hati dalam setiap langkah personel tim patroli patok.
Hal ini tidak menyurutkan semangat personel Pos Mahen Satgas Pamyas Yonif Raider 142/KJ dalam menjaga keutuhan NKRI, kata Ikhsanudin.
Seperti yang dilakukan personel Pos Mahen, tim patroli patok harus mengecek secara teliti satu persatu patok yang sudah menjadi tanggungjawab mereka, dengan semangat merah putih dan tulus ikhlas serta jiwa pantang menyerah yang terletak pada setiap prajurit TNI maka tugas ini akan terasa ringan.
"Hasil patroli patok Pos Mahen dilaporkan kepada Komando Atas dengan kondisi patok yang ditemukan tidak seluruhnya dalam keadaan baik, akan tetapi ada patok batas Negara yang rusak dan bahkan ada juga patok batas Negara yang hilang, khususnya patok batas Negara yang berada dipinggir sungai akibat terbawa arus karena derasnya sungai pada saat musim hujan dan sungai dalam kondisi meluap.
Terpisah, Prada Wendi Yolanda selaku personel Pos Mahen yg mengikuti patroli patok batas Negara menyampaikan prinsipnya dalam melaksanakan pengamanan perbatasan RI-RDTL.
"Apapun bentuk yang akan mengancam keselamatan Bumi Pertiwi, kami TNI siap sebagai garda terdepan dan benteng terakhir dalam menjaga NKRI," kata Letkol Inf Ikhsanudin.
Selain itu juga masih banyak kegiatan yang dilaksanakan Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ dalam melaksanakan tugas negara pada operasi di perbatasan negara RI-RDTL yang berada di Kecamatan Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Mendagri bahas pembangunan wilayah perbatasan di IPB
Ragam kegiatan
Kegiatan terakhir yang dilakukan Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ di Dusun Eok Oan Desa Fatuba, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT adalah penyuluhan pertanian kepada warga setempat di perbatasan negara.
Dansatgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin, mengatakan dengan berbekal pengetahuan yang didapat dari Dinas Pertanian Provinsi Jambi saat menerima pembekalan pertanian dalam rangka penyiapan Pratugas Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ, maka kami berinisiatif untuk membawa bibit tanaman dan obat vitamin dari home base agar dapat membantu perekonomian masyarakat perbatasan untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
"Kegiatan ini dipimpin oleh Serda Ryan selaku Wadanpos Fatubesi beserta enam orang personel lainnya, sesuai dengan SOP dalam melaksanakan suatu kegiatan di daerah penugasan, dua orang personel disiagakan untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menghindari sesuatu hal yang tidak kita inginkan," kata Letkol Inf Ikhsanudin.
Sebagaimana diketahui bersama, perlunya diberikan pengetahuan baru kepada masyarakat tentang pertanian khusus pengelolahan lahan kosong untuk dijadikan sebagai lahan berkebun sayur, maka personel Pos Fatubesi memberikan pengetahuan dan penyuluhan terhadap masyarakat guna memanfaatkan lahan kosong dijadikan sebagai lahan berkebun, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menanam dan memanen hasil tanaman mereka sendiri.
Seperti yang dilakukan personel Pos Fatubesi, merupakan wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat dibidang pertanian, dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong menjadi perkebunan yang berguna untuk membantu perekonomian masyarakat perbatasan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini dilakukan secara rutin sebagai program Binter Satnonkowil dengan memberikan pengetahuan penyuluhan tentang bercocok tanam yang baik dan benar, selain itu personel Pos Fatubesi juga dapat mendekatkan diri dan berinteraksi secara langsung dengan penduduk di perbatasan.
Albertus (35) mengucapkan terima kasih kepada personel Pos Fatubesi Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak TNI yang telah memberikan penyuluhan tentang cara bercocok tanam, kegiatan ini sangat penting bagi penduduk, karena selama ini cara kami bercocok tanam tidak sama dengan apa yang sampaikan oleh Bapak TNI," katanya.
Sementara itu disampaikan Tison Taek (40) bahwa ia sangat senang dan berterima kasih atas penyuluhan dan bantuan yang diberikan personel Pos Fatubesi sehingga kami disini sangat senang atas kehadiran bapak-bapak TNI dan bantuan yang berikan bapak TNI berupa vitamin tanaman dan bibit sayuran sangat berguna bagi kami yang tinggal di perbatasan, obat vitamin ini dapat kami gunakan agar tanaman lebih subur dan bibit sayuran ini dapat kami tanam di tempat yang baru untuk memperbanyak hasil nantinya.
Senada yang disampaikan Dansatgas, Serda Ryan selaku Wadanpos Fatubesi mengatakan semoga apa yang kami berikan dapat mengatasi kesulitan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan baru di Dusun Eok Oan Desa Fatubaa Kec. Tasifeto Timur Kab. Belu NTT.
"Kami berharap apa yang kami berikan dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga terjalin ikatan kekeluargaan yang humanis dan harmonis antara TNI dan masyarakat di Desa Fatubaa," katanya.
Sementara itu di pos lainnya yakni Pos Fohululik, anggota Satgas Pamtas melakukan sosialisasi mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dimusim kemarau dalam wilayah perbatasan negera.
Personel Pos Fohululik Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ membantu masyarakat membuka lahan perkebunan untuk persiapan bercocok tanam pada musim hujan di Dusun Fohululik Desa Lutharato, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, NTT.
Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan dan kelestarin alam di daerah perbatasan melalui kepedulian personel Pos Fohululik terhadap masyarakat desa binaan sehingga dapat terwujud hubungan harmonis dalam menjalin komunikasi yang baik.
Kegiatan dipimpin oleh Serda Fernando J Saputra beserta lima orang personel lainnya, sesuai dengan SOP dan hal ini dalam rangka menghindari sesuatu hal yang tidak kita inginkan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan yang tidak kita inginkan sehingga personel Pos Fohululik mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran dengan langsung membantu masyarakat dalam menebas lahan untuk berkebun dan bercocok tanam pada saat musim hujan nanti.
Yang dilakukan personel Pos Fohululik langsung membaur dengan masyarakat untuk menebas lahan perkebunan milik warga masyarakat yang dilaksanakan secara bersama-sama sehingga dapat mempercepat proses penebasannya.
Satgas Pamtas Yonif 142/KJ selama sembilan bulan akan menjalani tugas negara menjaga wilayah perbatasan negara RI-Timor Leste, tepatnya di Kabupaten Belu, NTT dan sebelum melaksanakan tugas personil TNI telah dibekali oleh beragam ilmu dari berbagai sektor guna mengayomi warga di perbatasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019