Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyebutkan pembangunan hidran umum dan embung merupakan solusi mengatasi kekeringan di daerah tersebut.

"Ini salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat terdampak kekeringan seperti di Kecamatan Cibarusah khususnya Desa Ridomanah, Ridogalih, dan Sirnajati yang menjadi langganan kekeringan," kata Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi, Slamet Supriadi di Cikarang, Selasa.

Dia mengatakan pembangunan embung saat ini masih dalam kajian dinas terkait sedangkan pembangunan hidran umum akan dikebut pengerjaannya sehingga akhir tahun ini telah selesai dibangun.

"Kita masih melakukan kajian dan masih berjalan, salah satunya pembangunan embung atau kolam buatan penampungan air hujan. PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi juga sudah membuka jaringan pipa air bersih ke sana dan masyarakat yang tidak terjangkau oleh jaringan pipa air bersih, kita sedang membangun hidran umum yang akan diselesaikan pada akhir tahun ini," katanya.

Baca juga: Distribusi air bersih Bekasi tetap berjalan selama dibutuhkan

Slamet menjelaskan hidran umum merupakan kolam penampungan air bersih yang dipasok dari PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi untuk masyarakat Cibarusah yang tidak terjangkau jaringan pipa PDAM.

Pemerintah Kabupaten Bekasi akan membangun sekitar enam hingga sembilan hidran umum di Kecamatan Cibarusah terutama di tiga desa yang terdampak kekeringan setiap tahunnya.

Nantinya warga akan membeli air bersih dari hidran umum dengan harga khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kemudian warga juga akan mengelola air bersih di desa tersebut lalu uang pembelian air bersih dari warga akan digunakan kembali untuk merawat hidran umum dan mengisi kembali stok air bersih sehingga stok air bersih tetap terjaga.

"Biar bagaimanapun, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi merupakan perusahaan yang menyeimbangkan sisi bisnis dan sisi sosial dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Bekasi," ucapnya.

Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan hidran umum untuk kebutuhan air bersih di Cibarusah

Sementara pembangunan embung akan dilaksanakan pada tahun 2020 dengan menggunakan APBD Kabupaten Bekasi.

"Untuk lokasi, kita masih dalam tahapan kajian, tetapi berada di wilayah Cibarusah. Ada sekitar tiga titik lokasi pembangunan embung ini," ungkapnya.

Slamet menjelaskan perbedaan embung dengan hidran umum adalah embung menampung air hujan atau air Kali Cipamingkis saat terjadi musim hujan sedangkan hidran umum berisi air bersih yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk konsumsi karena penyediaan airnya berasal dari PDAM Tirta Bhagasasi.

Di samping pembangunan hidran umum dan embung, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi terus mengembangkan jaringan pipa air bersih di Cibarusah namun karena keterbatasan anggaran, pembangunan jaringan pipa air bersih di permukiman warga Cibarusah tidak dapat menjangkau semua warga.

"Untuk mencapai cakupan layanan 100 persen, itu luar biasa membutuhkan anggarannya. APBD dimintai terus tiap tahun, tidak mungkin. PDAM bisa melakukan kerja sama dengan pihak ketiga atau swasta sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Slamet.

Baca juga: Kini Bekasi miliki mesin pendorong air jangkau wilayah terdampak kekeringan

Direktur Teknik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Johny Dewanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan jaringan pipa air bersih di Cibarusah pertengahan tahun ini ditambah lagi dengan pembangunan booster berkapasitas 2.000 meter kubik di Kota Serangbaru, sehingga dapat menambah daya dorong air bersih hingga ke Cibarusah.

"Dari sisi teknis, kami sudah menyiapkan jaringan pipa air bersih ke Cibarusah," ungkapnya.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019